Konflik Rusia Vs Ukraina
Sebelum Sepakat Berdamai, Putin Tegaskan Harus Bertemu Tatap Muka dengan Presiden Ukraina
Satu dari beberapa syarat damai yang disampaikan oleh Putin adalah bertemu tatap muka dengan Zelensky.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui permintaan pemerintah Rusia semakin realistis.
Dikutip TribunWow.com dari Aljazeera.com, pernyataan ini disampaikan oleh Zelensky pada Rabu (16/3/2022).
Zelensky mengomentari soal bagaimana perkembangan negosiasi antara Rusia dan Ukraina yang berlangsung pada Rabu ini.
"Saya mendapat laporan bahwa posisi selama negosiasi sudah mulai terdengar lebih realistis," ujar Zelensky.
Sebelumnya, pada Selasa (15/3/2022) kembali dilakukan perbincangan antara Ukraina dan Rusia.
Negosiasi yang bertujuan membahas perdamaian ini dilakukan bersamaan dengan proses evakuasi warga sipil Ukraina lewat jalur kemanusiaan.
Terkait negosiasi ini, Rusia dan Ukraina memiliki pendapat yang berbeda.
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, Rusia cenderung pesimis perdamaian bisa tercapai, sedangkan Ukraina justru optimis.
Sebuah pernyataan yang disampaikan oleh pemerintah Rusia menyebut Ukraina tidak serius mencari solusi yang disetujui kedua belah pihak.
"Dia (Putin) menekankan bahwa Kiev tidak menunjukkan komitmen serius untuk mencari solusi yang dapat diterima bersama," ujar sebuah statement dari pemerintah Rusia.
Di sisi lain, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak mengiyakan bahwa proses negosiasi berlangsung alot dan ada hal-hal dasar yang tidak terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak.
Namun Podolyak menyatakan dirinya meyakini akan tercapai perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
"Pasti ada ruang untuk kompromi," tulis Podolyak.
Negosiasi antara Rusia dan Ukraina dijadwalkan untuk dilanjutkan kembali pada Rabu (16/3/2022) ini.
Sebelumnya, perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya mengungkapkan hal yang bisa menentukan lamanya invasi ke Ukraina.