Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin Tangkap Jenderal Perangnya Sendiri, Disebut Berkhianat hingga Dijadikan Kambing Hitam
Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan telah menahan pejabat militernya sendiri.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan telah menahan pejabat militernya sendiri.
Bahkan, sosok yang ditahan tersebut merupakan tokoh penting dalam invasi ke Ukraina.
Menurut kabar, wakil kepala unit Rosgvardia, Jenderal Roman Gavrilov ditangkap karena tudingan berkhianat.
Sementara, spekulasi muncul dan menyebut bahwa Jenderal tersebut ditahan sebagai kambing hitam terlambatnya penaklukan Kiev.

Baca juga: Daftar Komandan Rusia yang Tewas di Ukraina, Terkini 1 Jenderal dan 7 Tim Elite Putin Gugur
Baca juga: Media Inggris Beritakan Tentara Rusia Muak Diperintah Bunuh Warga Sipil, Siap Lawan Balik Putin
Dilansir TribunWow.com dari Daily Star, Jumat (18/3/2022), belum lama ini Putin menyinggung soal pengkhianat negara.
Ia juga menyerukan sebutan sampah bagi para warga Rusia yang menolak perang.
Kali ini, Putin disebut-sebut telah menangkap Jenderal perangnya sendiri dari unit Rosgvardia yang merupakan ujung tombak invasi pertama ke wilayah Ukraina.
Gavrilov yang hingga kini belum diketahui kesalahannya, telah ditangkap oleh Layanan Keamanan Federal Federasi Rusia, FSB.
Satu sumber yang dikutip oleh Christo Grozev dari Bellincat mengatakan Gavrilov ditahan akibat adanya pemborosan bahan bakar.
Sementara tuduhan yang lebih serius adalah tentang kebocoran informasi militer yang menyebabkan hilangnya nyawa.
Namun diketahui bahwa pasukan Rosgvardia yang dipimpin Gasrilov menjadi unit dengan tingkat kematian tentara yang tinggi selama perang.
Adapun sampai hari ini, jumlah tentara Rusia yang meninggal di medan perang masih menjadi perdebatan.
Menurut sumber resmi Kremlin, hanya 498 prajurit Rusia yang tewas dalam invasi ke Ukraina.
Sementara, perkiraan pihak AS mencatat bahwa tentara Rusia yang meninggal mendekati angka 7.000 orang.
Di sisi lain, pihak Ukraina mengklaim telah membunuh 13.500 tentara Rusia yang menyerang di wilayah tersebut.