Terkini Daerah
Mengaku Syok, Rekan Bongkar Sosok Bidan yang Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan Tol Semarang
Penemuan mayat seorang bidan berinisial SKGS (32) membuat keluarga dan rekan-rekannya begitu terkejut.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Ia berharap pelaku bisa mendapat hukuman setimpal.
"Harapannya dari IBI sendiri kasus ini bisa diusut secara tuntas. Jadi, benar-benar secara tuntas pelakunya itu diberikan hukuman yang sesuai. Dibuka seterang mungkin dan sejelas mungkin."
Diketahui, SKGS ditemukan meninggal dunia di area perkebunan bawah jembatan Tol Semarang – Ungaran KM 425, Pudak Payung, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah, pada Minggu (13/3/2022).
Saat ditemukan, kondisi mayat tersebut sudah dalam keadaan mengenaskan dan ditemukan luka di bagian leher yang ditutup kain dengan kedua kaki terikat.
Baca juga: Fakta Pembunuhan Bidan Desa di Situbondo, Pelaku Ternyata Suami Korban hingga Motif Cemburu
Baca juga: Lamar Bidan padahal Sudah Beristri, Pria di Semarang Kesal lalu Bunuh Tunangannya dan Anak Korban
Kronologi Pembunuhan Korban
Secara bergantian, Dony Christiawan Eko Wahyudi (31) menghabisi wanita yang ia lamar sekaligus anak korban.
Kedua jasad korban kemudian dibuang di area perkebunan bawah jembatan Tol Semarang – Ungaran KM 425, Pudak Payung, Banyumanik pada dua hari berbeda yakni pada akhir Februari 2022 dan awal Maret 2022.
Pelaku sendiri mengaku semua berawal karena rasa kesalnya terhadap anak korban yakni MFA (5).
Dikutip TribunWow.com dari TribunJateng.com, setelah MFA tewas, baru lah pelaku menghabisi ibu korban yakni SKGS (32).
Korban dan pelaku diketahui saling kenal saat sama-sama bekerja sebagai vaksinator.
Keduanya berkenalan pada Oktober 2021 lalu.
Pelaku diketahui bekerja sebagai tenaga kesehatan di rumah sakit di Semarang, sedangkan korban bekerja sebagai bidan.
Setelah saling kenal, hubungan antara korban dan pelaku semakin dekat hingga akhirnya pelaku mendatangi orangtua korban dengan niat melamar.
Padahal pelaku sendiri masih memiliki istri dan anak.
"Iya, pelaku sempat melamar korban ke pihak keluarganya," terang Direskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandani Rahardjo Puro saat ungkap kasus, Jumat (18/3/2022).