Konflik Rusia Vs Ukraina
Pemerintah Rusia Tak Terima Joe Biden Sebut Putin Ini saat Jawab Pertanyaan Wartawan
Pemerintah Rusia tak terima atas ucapan Presiden AS Joe Biden saat mendeskripsikan Presiden Vladimir Putin.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
"Saya mendapat laporan bahwa posisi selama negosiasi sudah mulai terdengar lebih realistis," ujar Zelensky.
Sebelumnya, pada Selasa (15/3/2022) kembali dilakukan perbincangan antara Ukraina dan Rusia.
Negosiasi yang bertujuan membahas perdamaian ini dilakukan bersamaan dengan proses evakuasi warga sipil Ukraina lewat jalur kemanusiaan.
Terkait negosiasi ini, Rusia dan Ukraina memiliki pendapat yang berbeda.
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, Rusia cenderung pesimis perdamaian bisa tercapai, sedangkan Ukraina justru optimis.
Sebuah pernyataan yang disampaikan oleh pemerintah Rusia menyebut Ukraina tidak serius mencari solusi yang disetujui kedua belah pihak.
"Dia (Putin) menekankan bahwa Kiev tidak menunjukkan komitmen serius untuk mencari solusi yang dapat diterima bersama," ujar sebuah statement dari pemerintah Rusia.
Di sisi lain, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak mengiyakan bahwa proses negosiasi berlangsung alot dan ada hal-hal dasar yang tidak terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak.
Namun Podolyak menyatakan dirinya meyakini akan tercapai perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
"Pasti ada ruang untuk kompromi," tulis Podolyak.
Negosiasi antara Rusia dan Ukraina dijadwalkan untuk dilanjutkan kembali pada Rabu (16/3/2022) ini.
Sebelumnya, perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya mengungkapkan hal yang bisa menentukan lamanya invasi ke Ukraina.
Menurut wakil diplomatik Presiden Rusia Vladimir Putin itu, ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi Ukraina.
Dalam waktu dekat, ia pun berencana akan mempresentasikan rancangan resolusi kemanusiaan tentang Ukraina di Dewan Keamanan PBB.
Dilansir TribunWow.com dari media Rusia RIA Novosti, Selasa (15/3/2022), Nebenzya kembali menekankan tujuan negaranya.