Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Fyodorov Panas-panasi Putin agar Tembakkan Rudal Balistik ke Laboraturium AS, Yakin Tak Bisa Dibalas

Politikus Rusia Yevgeny Alexeyevich Fyodorov mendesak Presiden Vladimir Putin untuk menembakkan rudal balistik ke Amerika Serikat.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AFP/Dima Korotayev
ICBM Topol milik Rusia dipamerkan di luar Moskow dalam parade tahunan nasional Hari Kemenangan 9 Mei. Terbaru, politikus Rusia memanas-manasi Putin agar menembakkan rudal balistik ke wilayah Amerika Serikat, Selasa (15/3/2022). 

"Tentu saja, tidak akan ada jalan kembali setelah menembakkan rudal semacam itu," ujar Fyodorov.

"Namun, dalam perang ini kita seharusnya tidak mengancam dengan serangan atau serangan di Ukraina, tetapi dengan merusak wilayah AS."

"Jika kita menciptakan di wilayah AS, katakanlah, dengan risiko 10 ribu korban, dari serangan bahkan rudal yang lemah, maka AS akan menganggap ini sebagai ancaman 10 juta korban. Ini adalah psikologi Amerika, bagaimana mereka berpikir tentang negara mereka."

Fyodorov menambahkan bahwa karena persepsi psikologi itu, tidak akan ada serangan balasan dari AS ke Rusia.

Dia juga memperingatkan bahwa rudal tersebut bisa menjadi ledakan nuklir karena menurut Fyodorov, situs pengujian Nevada secara aktif menguji rudal nuklir.

Baca juga: Update Negosiasi Damai, Putin Sebut Ukraina Tak Serius, Penasihat Zelensky Yakin Ada Peluang

Baca juga: Rusia Balas Dendam Kenakan Sanksi pada 13 Pejabat AS, Mulai dari Joe Biden sampai Hillary Clinton

Gertakan NATO Pada Rusia

Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) merilis tanggapan resmi terkait tindakan Rusia menginvasi Ukraina.

Sekretaris Jenderal NATO, Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg, mengecam keras keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut.

Pihaknya mengingatkan akan adanya konsekuensi atas tindakan yang mengancam keseimbangan negara-negara di kawasan Atlantik utara tersebut.

Dilansir laman resmi nato.int, Kamis (24/2/2022), Jens Stoltenberg mengecam invasi militer Rusia tersebut.

Ia menyebut tindakan pasukan Vladimir Putin terlalu ceroboh dan berisiko tinggi pada keselamatan rakyat.

Jens Stoltenberg juga menyinggung berbagai upaya damai yang tak digubris oleh Rusia.

"Saya mengutuk keras serangan Rusia yang sembrono tidak beralasan terhadap Ukraina, yang membahayakan nyawa warga sipil yang tak terhitung jumlahnya," tegas Jens Stoltenberg secara tertulis dikutip TribunWow.com.

"Sekali lagi, terlepas dari peringatan berulang kali dan upaya tak kenal lelah kami untuk terlibat dalam diplomasi, Rusia telah memilih jalan agresi terhadap negara yang berdaulat dan merdeka."

Pihak NATO menilai serangan yang dilakukan Rusia mencederai perdamaian yang sudah tercipta.

Halaman
123
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaUkrainaRusiaVladimir PutinAmerika Serikat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved