Konflik Rusia Vs Ukraina
Kontroversi Relawan Perang, Rusia-Ukraina Saling Persilakan hingga Ada yang Bergabung karena Bosan
Rusia dan Ukraina saat ini sama-sama mempersilakan relawan dari berbagai negara untuk datang ikut berperang.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Berdasarkan informasi dari media asal Jerusalem, The Jerusalem Post, ajakan bergabung ini sempat disuarakan oleh Kedutaan Besar Ukraina untuk Israel di Tel Aviv.
Pengumuman disampaikan lewat akun media sosial Kedutaan Ukraina.
"Perhatian untuk mereka yang ingin bergabung melindungi Ukraina dari agresi militer Rusia! Wahai saudara dan masyarakat Israel serta warga negara lain yang saat ini ada di Israel! Kedutaan Ukraina telah memulai mendata sukarelawan yang ingin bergabung untuk berperang melawan Rusia," papar Kedutaan Besar Ukraina untuk Israel di akun Facebook resminya.
Selain ajakan, Kedutaan Ukraina juga menyertakan alamat email bagi warga yang tertarik bergabung datang ke Ukraina melawan Rusia.
Namun unggahan ini langsung dihapus tak lama setelah dipublikasikan.
Kementerian Luar Negeri Israel dan juru bicara pasukan militer Israel (Israel Defense Force) menolak menanggapi apa yang dilakukan oleh Kedutaan Ukraina.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss mendukung apa yang dilakukan oleh Ukraina.
Truss bahkan mendukung warga negara Inggris yang mau datang ke Ukraina untuk melawan Rusia.
4. Pria Asal Inggris Ditolak, Dinilai akan Jadi Beban
Leon Dawson (37) adalah satu dari beberapa warga negara Inggris yang sukarela ingin bergabung membantu pasukan Ukraina.
Namun pada akhirnya Leon ditolak untuk bergabung oleh pemerintah Ukraina karena dianggap akan lebih menjadi beban ketimbang bantuan melawan pasukan Rusia.
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, meskipun ditolak, Leon saat ini tengah berangkat ke perbatasan Polandia-Ukraina sambil membawa banyak barang bantuan untuk warga Ukraina.
"Jika mereka menginginkan saya untuk berperang maka saya tentu akan bersedia," ujar Leon.
Leon menjelaskan, dirinya ditolak oleh pemerintah Ukraina karena tidak memiliki latar belakang militer.
"Kami tidak memiliki sumber daya untuk melatih Anda, kami juga tidak memiliki waktu untuk melatih Anda," ucap Leon mengutip pernyataan pemerintah Ukraina saat menolaknya.