Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kesal Dikenai Sanksi oleh Inggris, Mimpi Presiden Chechnya Kadyrov Jalan-jalan di London Kandas

Presiden Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov mengecam larangan berkunjung yang diterapkan Inggris kepadanya.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
AFP/ Alexey Nikolsky
Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov (kiri) bersama Presiden Rusia Vladimir Putin saat berada di Grozny, October 2008. Terbaru, Kadyrov mengaku kesal setelah mimpinya berkunjung ke Inggris kandas lantaran kena sanksi. 

Ia menyebut Volodymyr Zelensky sebagai boneka yang digerakkan Bandera, Neo Nazi dan setan.

Kadyrov yang diketahui dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin itu juga mengkritik Volodymyr Zelensky atas upaya evakuasi warga asing.

Dikutip TribunWow.com dari media Rusia Ria Novosti, Selasa (8/3/2022), Kadyrov menuding Zelensky tak bisa melakukan kewajibannya dengan baik.

Ia merujuk pada evakuasi warga asing dari Ukraina yang hingga kini masih menemui hambatan.

Menurut laporan, ada sejumlah warga asing yang masing berada di lokasi konflik.

Bahkan, beberapa di antaranya mengaku mendapat perlakuan rasis ketika hendak mengungsi ke perbatasan Ukraina.

"Jika Zelensky tidak dapat mengatur evakuasi setidaknya sekelompok warga asing, lalu presiden macam apa dia?," tulis Kadyrov di kanal resmi Telegramnya.

"Lagi pula, dialah yang terutama bertanggung jawab atas mereka."

Menurut Kadyrov, Zelensky tak memiliki kompetensi sebagai presiden.

Ia juga menyebut mantan komika tersebut sebagai presiden boneka yang digerakkan Bandera, Neo Nazi dan 'Setan'.

"Fakta ini sudah jelas menunjukkan bahwa dia adalah bukan presiden sama sekali, dan boneka sebenarnya ada di tangan Bandera, Neo Nazi, dan set*n," ujar Kadyrov.

Dia mengimbau perwakilan dari otoritas Ukraina dan tentara dengan seruan untuk berpikir lebih hati-hati.

Dalam pernyataannya, Kadyrov mengisyaratkan bahwa pihak Ukraina sengaja menawan pengungsi dan warga asing.

Ia pun meminta otoritas Ukraina untuk membebaskan para pengungsi keluar mencari suaka.

"Bagaimanapun, kami akan mengikuti perintah dan menghabisi Bandera. Tapi Zelensky, pemerintah Ukraina, Rada, Angkatan Bersenjata Ukraina, semua perwakilan tentara dan pemerintah harus berpikir dengan hati-hati lagi," tulis Kadyrov.

Halaman
123
Tags:
InggrisRepublik ChechnyaKonflik Rusia Vs UkrainaUkrainaRusiaRamzan KadyrovVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved