Konflik Rusia Vs Ukraina
Harus Ikhlas Tak Digaji, Kriminal hingga Lansia di AS Daftar Sukarelawan Perang di Ukraina
Pemerintah Ukraina menyampaikan ada ratusan warga Amerika Serikat yang mendaftar jadi sukarelawan perang di Ukraina namun tak semuanya lolos.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Tak hanya warga sipil, veteran perang dari berbagai negara di dunia ternyata banyak yang secara sukarela mendaftar ingin ikut berperang melawan Rusia di Ukraina.
Seperti yang diketahui, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menyampaikan ajakan kepada seluruh warga negara di dunia yang ingin membantu dapat mendaftar menjadi tentara sukarelawan di Ukraina.
Warga Amerika Serikat (AS) sendiri diketahui ada ratusan yang mendaftar menjadi sukarelawan namun tak semuanya lolos.
Baca juga: Ada Peluang Damai? Ini Hasil Pertemuan Menlu Rusia-Ukraina di Turki
Baca juga: Bakal Jadi Beban, Ada Warga Sipil dan Veteran Hanya Ikut-ikutan Bantu Ukraina Perangi Rusia
Dikutip TribunWow.com dari RT.com, informasi ini disampaikan oleh atase militer Ukraina di AS, Mayjen Borys Kremenetskyi.
Diketahui hanya ada 100 warga AS yang lolos screening dan kini telah bergabung dengan pasukan sukarelawan di Ukraina.
Menurut keterangan Mayjen Kremenetskyi, proses screening dilakukan langsung oleh dirinya dan sejumlah staf diplomatik di AS menggunakan aplikasi Zoom.
Mayjen Kremenetskyi menyampaikan, banyak peminat yang tak lolos screening karena tak memiliki pengalaman di bidang militer.
Selain tidak memiliki pengalaman, ada juga warga sipil yang memiliki catatan kriminal ikut mendaftar.
Kemudian ada juga peminat yang ditolak lantaran terlalu muda atau terlalu tua.
Para kandidat yang lolos nantinya diharuskan untuk meneken sebuah kontrak yang isinya bersedia untuk bertugas tanpa bayaran atau gaji untuk membela Ukraina.
Prajurit sukarelawan nantinya akan diberangkatkan ke Polandia lalu melintasi perbatasan ke Ukraina.
Para pasukan relawan akan diberikan senjata oleh pemerintah Ukraina, namun mereka diharapkan membawa sendiri perlengkapan pelindung.
Pemerintah Ukraina memprediksi terdapat 20 ribu prajurit asing yang telah bergabung membantu Ukraina.
Mayjen Kremenetskyi mengatakan, beberapa di antara mereka adalah warga AS yang merupakan veteran perang di Irak hingga Afghanistan.
Meskipun pemerintah AS membebaskan warganya untuk ikut membantu Ukraina, terdapat juga risiko bagi para sukarelawan ketika nanti kembali ke AS.