Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Bocorkan Dokumen Rahasia yang Diklaim Berisi Rencana Invasi Ukraina ke Donbass
Lewat akun Twitternya, pemerintah Rusia membocorkan sebuah dokumen rahasia yang diklaim berisi rencana serangan Ukraina ke Republik Donbass.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
2. Sanksi Terus Dijatuhkan untuk Rusia
Coca-Cola, Pepsi, McDonald's, dan Starbucks bergabung dengan eksodus perusahaan dari Rusia.
Ratusan perusahaan telah menangguhkan operasi di negara itu, di mana orang-orang dengan cepat kehilangan akses ke merek pakaian, rias wajah, mobil, furnitur, streaming, dan layanan perbankan asing.
Rusia sekarang adalah negara yang paling banyak terkena sanksi di dunia.
Apalagi, kini Gedung Putih resmi melarang impor minyak Rusia, yang menyumbang kurang dari 10% dari impor AS.
Inggris dan Uni Eropa juga mengumumkan rencana untuk menghentikan impor bahan bakar Rusia.
Menghadapi hal tersebut, Putin pun telah menginstruksikan stafnya untuk merilis negara-negara yang menjatuhkan sanksi dan menganggapnya sebagai musuh.
3. Kondisi Perang
Direktur CIA William Burns memperingatkan anggota parlemen AS bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan akan melipat gandakan serangan ke Ukraina dalam beberapa minggu mendatang.
Hal ini sebagai bentuk rasa frustasi Putin lantaran rencananya menguasai Ukraina tak berjalan sesuai rencana.
Di sisi lain, seorang pesenam Rusia, Ivan Kulivak, menghadapi tindakan disipliner karena mengenakan simbol Z saat tampil di podium.
Diketahui, huruf non-Cyrillic tersebut telah diadopsi sebagai simbol oleh para pendukung serangan Rusia ke Ukraina.

Baca juga: Heboh Simbol Z Digunakan sebagai Tanda Mendukung Invasi Rusia ke Ukraina, Apa Artinya?
Di Ukraina, Presiden Volodymyr Zelensky terus menyuarakan keprihatinannya atas korban yang terus berjatuhan.
Ia kembali mengajak negara-negara dunia untuk turun tangan mengatasi krisis keamanan tersebut.
Tanpa gentar, Zelensky justru membongkar persembunyiannya di Kiev dan kembali mengecam Rusia.
Sementara, lebih dari 2 juta orang Ukraina telah meninggalkan negara mereka sejak Rusia melancarkan serangannya.
Menurut penghitungan dari Badan Pengungsi PBB, jumlah itu sekitar 4% dari populasi Ukraina, dan setidaknya setengah dari pengungsi adalah anak-anak.
Sebagian besar telah menyeberang ke Polandia, yang berbatasan dengan Ukraina di barat.
(TribunWow.com/Anung/Via)