Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Tuding Ukraina Kembangkan Senjata Biologis, Sebut Didanai AS untuk Buat Virus Berbahaya

Pemerintah Rusia mengklaim mendapat bocoran dokumen terkait kerja sama rahasia antara Ukraina dan Amerika Serikat.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AFP/Alexander NEMENOV
Rusia mencatat rekor kematian 1.028 jiwa dalam satu hari, jumlah tertinggi sejak awal pandemi pada Rabu (20/10/2021). Terbaru, Rusia tuding Ukraina kembangkan senjata biologis berupa patogen berbahaya yang bisa sebabkan wabah. 

Tuding Ukraina Terapkan Taktik Provokasi

Pemerintah Rusia mengungkapkan ada taktik provokasi yang dipakai oleh batalion nasionalis Ukraina.

Taktik ini melibatkan warga sipil yang tak bersalah lalu menyalahkan prajurit militer Rusia atas kondisi yang terjadi.

Informasi ini disampaikan oleh representasi permanen Rusia di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Vasily Nebenzya saat menghadiri majelis umum darurat PBB membahas Ukraina pada Rabu (2/3/2022).

Dikutip dari Tass Russian News Agency, Nebenzya mencurigai nasionalis Ukraina menggunakan warga sipil sebagai tawanan.

"Di beberapa kota di Ukraina, penduduk di sana diguanakan sebagai tameng," ujar Nebenzya.

Nebenzya menjelaskan bagaimana angkatan bersenjata Ukraina tidak memperbolehkan warga sipil untuk meninggalkan kota termasuk perempuan dan anak-anak.

"Mereka juga memaksa membawa pulang warga sipil yang telah meninggalkan kota," ungkap Nebenzya.

"Kami juga menyadari provokoasi yang direncanakan oleh batalion nasionalis, yang mana mereka mengeksploitasi warga sipil dalam rangka untuk menyalahkan prajurit militer Rusia," pungkasnya.

Dimulai pada Kamis (24/2/2022), operasi militer spesial yang diluncurkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin kini telah memasuki hari ke tujuh pada Rabu (3/3/2022).

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mencatat, per Senin (1/3/2022) terdapat 227 warga sipil Ukraina yang terbunuh dalam invasi.

Sedangkan 525 warga lainnya mengalami luka-luka.

Dikutip dari Sky News, warga sipil tewas karena senjata yang menyebabkan ledakan.

Beberapa contoh dari senjata tersebut adalah peluru dari artileri, sistem peluncur roket hingga serangan udara.

PBB turut menyatakan bahwa jumlah korban jiwa dapat lebih tinggi dari perkiraan karena keterlambatan laporan.

Halaman
123
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaAmerika Serikat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved