Konflik Rusia Vs Ukraina
AS Tuding Rusia Rekrut Pasukan dari Suriah dan Negara Lain untuk Lawan Ukraina
Pemerintah AS menuding Putin saat ini sedang dalam misi merekrut prajurit dari berbagai negara lain untuk melawan pasukan Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Para tentara bayaran yang berada di Kiev dijanjikan oleh pemerintah Rusia bonus besar apabila bisa menghabisi nyawa Zelensky dan 23 tokoh lainnya yang menjadi target.
Di sisi lain, media massa asal Rusia yakni Russian Today (RT.com) memberitakan bagaimana pemerintah Ukraina melepaskan sejumlah narapidana sebagai prajurit tambahan.
Para narapidana sebelumnya telah diseleksi terlebih dahulu.
Narapidana yang dipilih untuk dilepaskan adalah mereka yang memiliki latar belakang militer hingga pengalaman bertarung.
Dikutip dari RT.com, Minggu (27/2/2022), info ini diungkapkan oleh Andrey Siniuk selaku pejabat di kantor kejaksaan saat diwawancarai oleh stasiun televisi Hromadske.
Seperti yang diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer spesial di Ukraina dengan dalih membantu warga Republik Donbass di Donetsk dan Lugansk yang memberontak dari pemerintah Ukraina dan menyatakan kemerdekaan.
"Ini merupakan masalah rumit yang diselesaikan di level tinggi," ujar Siniuk.
Siniuk menyampaikan, satu dari beberapa narapidana yang dilepaskan bernama Sergey Torbin.
Sergey Torbin adalah seorang tentara veteran yang berpartisipasi dalam konflik melawan Republik Donetsk dan Republik Lugansk.
Torbin dipenjara selama enam tahun pada tahun 208 karena aksinya membunuh seorang aktivis kemanusiaan dan anti korupsi bernama Kateryna Handziuk dengan cara disiram air keras.
Torbin kemudian diberikan hak untuk memilih narapidana lainnya sebagai anggota tim pasukan melawan Rusia.
Kemudian narapidana lain yang dibebaskan adalah ekstentara bernama Dmitry Balabukha yang dipenjara selama sembilan tahun karena menikam pria hingga mati di tahun 2018 lalu.
Tuding Ukraina Terapkan Taktik Provokasi
Pemerintah Rusia juga pernah mengungkapkan ada taktik provokasi yang dipakai oleh batalion nasionalis Ukraina.
Taktik ini melibatkan warga sipil yang tak bersalah lalu menyalahkan prajurit militer Rusia atas kondisi yang terjadi.