Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin Ungkap Warga Ukraina Dipersulit saat Mau Mengungsi: Tidak Ada yang Boleh Keluar
Gencatan sempat terjadi antara Ukraina dan Rusia yang bertujuan mempersilakan warga sipil mengungsi namun berakhir gagal.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
"Saya dapat mendengar suara tembakan setiap tiga hingga lima menit," ujar Alexander (44), seorang warga Mariupol.
Alexander bercerita, dirinya juga melihat sejumlah mobil yang tadinya ingin keluar dari Mariupol pulang kembali ke dalam kota.
Pemerintah Ukraina menyebut, pihaknya terpaksa menunda evakuasi karena serangan Rusia masih berlanjut.
Sementara itu dari sisi pemerintah Rusia, mereka belum mengomentari soal serangan yang masih terjadi saat gencatan senjata berlangsung.
Menteri Pertahanan Rusia mengatakan, koridor kemanusiaan yang diperuntukkan untuk evakuasi warga sipil justru belum digunakan.
Pemerintah Rusia juga menuding justru otoritas Ukraina yang menghalang-halangi warga sipil yang ingin keluar.
Wakil Walikota Mariupol, Serhiy Orlov mengonfirmasi ke BBC bahwa gencatan senjata gagal karena Rusia masih melakukan serangan.
"Pasukan Rusia terus membombardir kita. Ini gila," ujar Orlov.
"Tidak ada gencatan senjata di Mariupol dan tidak ada genjatan senjata di sepanjang jalur yang akan digunakan oleh warga sipil kita untuk pergi keluar," sambungnya.
Tadinya, sebanyak ribuan warga sipil dijadwalkan meninggalkan Mariupol.
Orlov menjelaskan, tadinya warga sipil yang akan pergi dari Mariupol akan menggunakan bus dan kendaraan pribadi.
Akibat dari serangan terus menerus Rusia ke Mariupol, warga sipil di sana telah hidup tanpa listrik dan air hingga empat hari.
Baca juga: Menteri Termuda di Ukraina Bentuk Tentara IT Lawan Rusia, Jadikan Medsos Senjata
Ukraina Minta Warganya Maju Serang Rusia
Sejak Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan invasi ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022), pasukan Ukraina telah berada dalam posisi bertahan.
Namun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat berpidato pada Sabtu (5/3/2022) malam, menyampaikan bahwa sudah saatnya bagi masyarakat Ukraina untuk melakukan serangan balik ke Rusia.