Konflik Rusia Vs Ukraina
Sumpahi Kematian Putin, Warga Rusia Kecam Penyerangan ke Ukraina: Berharap Dia Segera Tewas
Survey yang dilakukan di jalanan kota Rusia memperlihatkan respons warga sipil atas invasi yang dilakukan Presiden Vladimir Putin ke Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Sang anak dan ibunya tampak berpegangan tangan namun terpisahkan oleh jeruji besi.
Dikutip dari dailymail.co.uk, sosiologis Alexandra Arkhipova menyampaikan ada dua ibu yang ditangkap yakni Ekaterina Zavizion dan Olga Alter.
Sementara itu ada lima bocah yang diketahui merupakan anak dari Ekaterina dan Olga.
Lima anak kecil yang ditangkap di antaranya adalah Sofya Gladkova (7), Liza Gladkova (11), Gosha Petrov (11), Matvey Petrov (9), dan David Petrov (7).
"Mereka semua ditahan oleh polisi," ungkap Arkhipova.
Pada awalnya pihak kepolisian menahan mereka di mobil polisi, lalu dibawa ke stasiun polisi Presnenskoye.
Ekaterina mengaku tak bisa tinggal diam setelah melihat invasi Rusia di Ukraina.
Begini percakapan antara ibu dan anaknya yang ada di video.
"Kenapa ibu duduk di sana?" tanya anaknya.
"Semua akan baik-baik saja, kamu percaya kan denganku?" kata sang ibu.
Dimulai pada Kamis (24/2/2022), operasi militer spesial yang diluncurkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin kini telah memasuki hari ke tujuh pada Rabu (3/3/2022).
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mencatat, per Senin (1/3/2022) terdapat 227 warga sipil Ukraina yang terbunuh dalam invasi.
Sedangkan 525 warga lainnya mengalami luka-luka.
Dikutip dari Sky News, warga sipil tewas karena senjata yang menyebabkan ledakan.
Beberapa contoh dari senjata tersebut adalah peluru dari artileri, sistem peluncur roket hingga serangan udara.