Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Reputasi China Dipertaruhkan, Disebut Tahu Rencana Rusia Invasi Ukraina hingga Bertukar Info Rahasia

China membantah kabar bahwa pihaknya mengetahui soal rencana invasi Rusia ke Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
YouTube/Hindustan Times
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin dalam konferensi pers pada Rabu (8/9/2021). Terbaru, Wang Wenbin buka suara soal tudingan bahwa China tahu rencana invasi Rusia ke Ukraina. 

Selain New York Times, Reuters juga melaporkan klaim serupa dari sumber berbeda.

Sebuah sumber yang mengetahui urusan tersebut, membenarkan bahwa China mengajukan permintaan penundaan pada Rusia.

Namun, sumber yang tak mau disebutkan identitasnya itu menolak memberikan rincian lebih lanjut.

Lagi-lagi, hal ini dibantah oleh juru bicara kedutaan besar China di Washington, Liu Pengyu.

"Itu adalah spekulasi tanpa dasar yang dimaksudkan untuk menyalahkan dan mencoreng China," tandas Liu Pengyu.

Baca juga: Sindir Putin, Zelensky Tantang Bertemu Selesaikan Konflik Rusia dan Ukraina: Aku Tidak Menggigit

Baca juga: Putin Umumkan Bayaran Tentara Rusia yang Ikut Invasi Ukraina, Ini Kompensasi untuk Korban Tewas

China Ungkap Cara Selesaikan Konflik Rusia-Ukraina

Dimulai pada Kamis (24/2/2022), operasi militer spesial yang dilakukan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina masih terus berlangsung hingga Rabu (2/3/2022).

Ukraina dan Rusia sendiri sempat melakukan diskusi membicarakan perdamaian pada Senin (28/2/2022) namun belum ada hasil pasti.

Pemerintah China menganjurkan agar petinggi pemerintah Rusia dan Ukraina bisa duduk bersama untuk melakukan negosiasi.

Dikutip dari RT.com, pernyataan ini disampaikan oleh representatif permanen China di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Zhang Jun.

"Hal yang paling penting saat ini adalah kembali ke jalur diplomasi negosiasi dan membuat penyelesaian secara politik sesegera mungkin untuk meredakan situasi," terangnya.

"China mendukung dialog langsung dan negosiasi antara Rusia dan Ukraina," jelas Zhang.

Zhang menegaskan komunitas internasional harus memprioritaskan stabilitas, keamanan regional, serta keamanan universal untuk semuanya.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri China menyatakan menentang penggunaan sanksi sepihak pada Rusia untuk menyelesaikan krisis di Ukraina.

Kekuatan Barat telah mengumumkan serangkaian tindakan hukuman, termasuk terhadap ekonomi Rusia dan sektor perbankannya.

Halaman
123
Tags:
ChinaRusiaUkrainaVolodymyr ZelenskyVladimir Putin
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved