Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin Umumkan Bayaran Tentara Rusia yang Ikut Invasi Ukraina, Ini Kompensasi untuk Korban Tewas
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan adanya dukungan keuangan untuk pasukan yang ikut dalam invasi ke Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
"Rusia dan Ukraina adalah satu negara, saya tidak akan pernah menyerah," kata Putin.
Baca juga: Nasib Pilu Pasien Kanker Anak di Ukraina, Kehabisan Obat dan Tak Bisa Evakuasi karena Dikepung Rusia
Baca juga: Pasukan Elite Chechnya Pro Rusia Gagal Lakukan Upaya Pembunuhan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
Ukraina Tawarkan Rp 600 Juta untuk Tentara Rusia
Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov, memberi kesempatan damai pada tentara Rusia.
Pihanya menawarkan kompensasi sebesar 5 juta rubel atau sekitar Rp 600 juta untuk mereka yang bersedia menyerah.
Ia percaya bahwa para prajurit muda tersebut hanya dimanfaatkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memenuhi ambisinya.

Dilansir akun facebook pribadinya, Резніков Олексій, Rabu (2/3/2022), orang kepercayaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky itu mengunggah pengumuman.
Postingan tersebut juga dibagikannya di Twitter sebagai platform media sosial yang kerap digunakan pejabat Ukraina dalam masa krisis sekarang.
Menurut Oleksii Reznikov, pihak Ukraina telah berhasil membunuh dan melukai 5.300 pasukan Rusia.
Sementara, ratusan tentara lain telah disandera dan ditahan.
"Banyak dari tentara tersebut masih sangat muda. Kremlin mengubah mereka menjadi kriminal, membuat mereka menjadi pembunuh," kata Oleksii Reznikov dalam tulisannya.
"Beberapa dari mereka ditipu, sementara yang lain telah dipengaruhi propaganda atau mendapat intimidasi."
Karenanya, Oleksii Reznikov memberi pilihan kepada pasukan Rusia agar tak lagi terlibat dalam perang tersebut.
Ia menekankan bahwa masyarakat Ukraina begitu menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Oleh karenanya, demi menyelamatkan nyawa, pemerintah rela memberikan kesempatan agar kedua belah pihak mendapat keuntungan.
"Kami menawarkan tentara Rusia pilihan, mati dalam perang yang tidak adil atau amnesti penuh dan kompensasi 5 juta rubel," tutur Oleksii Reznikov.