Konflik Rusia Vs Ukraina
Penampakan Roket Rusia Meledak di Kharkiv, Hancurkan Gedung Opera hingga Bunuh 10 Warga Ukraina
Presiden Ukraina menegaskan serangan pasukan Rusia di Kharkiv tidak mengincar kombatan atau pasukan militer Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Sebuah serangan besar dilakukan pasukan militer Rusia pada Selasa (1/3/2022).
Setelah Presiden Rusia Vladimir Putin dituding pemerintah Ukraina melakukan kejahatan perang, sebuah roket menghantam bangunan di pusat Kota Kharkiv.
Serangan ini menghancurkan gedung opera, ruang konser, hingga gedung pemerintahan.

Baca juga: Adu Klaim Rusia Vs Ukraina, Putin Sewa Pembunuh Bayaran hingga Ukraina Manfaatkan Napi Pembunuh
Baca juga: Kharkiv Hancur, Rusia Bersikeras Tak Serang Fasilitas Publik Ukraina, Sentil Volodymyr Zelensky
Pada video yang beredar tampak aktivitas di sekitar gedung sedang berlangsung normal.
Sejumlah kendaraan tampak lalu lalang seperti biasa.
Dikutip dari BBC.com, tak lama kemudian terekam oleh kamera CCTV yang terpasang di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), sebuah roket milik Rusia jatuh dari atas dan meledakkan bangunan tersebut.
Seusai ledakan terjadi tampak bangunan yang jadi target Rusia mengalami kerusakan parah.
Kendaraan yang ada di luar turut menjadi korban ledakan tersebut.
Pejabat setempat menyatakan 10 warga Ukraina tewas dalam serangan roket tersebut sedangkan 35 lainnya luka-luka.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky langsung merespons serangan yang diluncurkan Rusia.
"Ini adalah teror terhadap Ukraina. Tidak ada target militer di sana," ungkap Zelensky.
Sebelum serangan pada hari Selasa, Kharkiv telah menerima rentetan serangan Rusia dan selama itu 16 orang telah tewas.
Direktur Penelitian European Expert Association memberikan tanggapan dan menyentil Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dilansir akun Twitter pribadinya, @maria_avdv, Selasa (1/3/2022), membagikan video CCTV yang merekam serangan tersebut.
Peneliti dan analis senior yang sedang berada di Kharkiv itu, menampilkan kekacauan yang terjadi.
Terlihat bagian depan gedung pemerintahan Kharkiv yang berada di persimpangan jalan, meledak terkena hantaman artileri.
Di layar, tampak pengeboman tersebut terjadi pada sekitar pukul 08.00 waktu setempat.
Ketika ledakan terjadi, tampak sejumlah mobil tengah bergerak pelan melintasi depan gedung.
Sementara, asap hitam mengepul disertai jatuhnya puing-puing bangunan ke jalanan.
"Serangan rudal terhadap pemerintahan daerah Kharkiv, Sumska 64. Penembakan misil Grad di daerah pemukiman. Putin sekarang dalam perang total dengan Ukraina," tulis Maria.
Ia menyerukan agar informasi penyerangan Rusia terhadap Ukraina disiarkan secara luas ke penjuru dunia.
Disebutkan bahwa orang-orang yang berada di Ukraina mulai mengkhawatirkan kelangsungan hidupnya dan anak-anaknya.
"Saya meminta wartawan asing untuk meliput sebanyak mungkin krisis kemanusiaan skala besar yang disebabkan oleh perang Putin di Ukraina. Perang berdampak pada semua orang di sini. Geografi konflik meluas, orang-orang mulai panik dengan kehidupan mereka dan kehidupan anak-anak mereka," cuit Maria.
Kondisi Kota Pertama yang Diserang Rusia
Serangan rudal yang diluncurkan Rusia ke wilayah Ukraina telah menelan ratusan korban yang terus bertambah hingga kini.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan sebanyak 137 orang meninggal dalam serangan pertama yang dilakukan Rusia.
Sementara itu, suasana mencekam masih terasa di sejumlah wilayah Ukrania yang menjadi sasaran tembak Rusia.
Dilansir media independen Rusia, The Moscow Times, Kamis (24/2/2022), kondisi di wilayah Chuguiv, Ukraina Timur terlihat begitu memprihatinkan.
Terlihat seorang putra menangisi jenazah ayahnya di antara puing-puing serangan rudal.
"Saya menyuruhnya pergi," isak pria berusia 30-an, di samping reruntuhan dan mobil yang telah ringsek.
Di dekatnya, seorang wanita meneriakkan kutukan ke langit menyumpahi perang tersebut.
Sebuah kawah rudal, sekitar empat sampai lima meter, tampak menganga di antara dua bangunan apartemen lima lantai yang hancur.
Petugas pemadam kebakaran pun berjuang untuk memadamkan sisa-sisa kobaran api.
Beberapa bangunan lain di jalan itu rusak parah, jendela pecah dan kusen pintu tergantung di udarra pagi yang dingin.
Ini adalah kerusakan pertama yang dilaporkan setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina Kamis pagi, dengan ledakan terdengar di beberapa lokasi di seluruh negeri pada dini hari.
Warga mengatakan seorang anak berusia 13 tahun termasuk di antara mereka yang tewas di kota itu, tetapi tidak ada korban tewas yang pasti dari pihak berwenang.
Sergiy (67), mencoba menggunakan kaki meja untuk menahan jendelanya yang pecah.
Dia mendapat sejumlah luka memar di tubuhnya, tetapi mengatakan kondisinya baik-baik saja.
"Saya akan tinggal di sini, putri saya di Kiev dan kondisinya sama saja sana," kata Sergiy kepada AFP, Kamis (24/2/2022).
Sergiy mengira sasarannya adalah lapangan terbang militer terdekat, dekat dengan kota kedua Ukraina Kharkiv dan hanya 40 kilometer (25 mil) dari perbatasan Rusia.
"Itu adalah salah satu target yang disebutkan Putin, saya bahkan tidak terkejut," ujar Sergiy.
"Kami akan bertahan di sana."
Asap hitam tebal terlihat mengepul dari arah lapangan terbang yang dihantam senjata Moskow dalam rentetan serangan pembukaan.
Yevgeny Kaplin, kepala organisasi kemanusiaan Proliska, mengatakan serangan terjadi di seluruh garis depan.
Tetapi komunikasi yang buruk menghambat informasi yang datang tentang para korban.
"Serangan sedang berlangsung di sepanjang garis demarkasi di wilayah Lugansk dan Donetsk," kata Yevgeni Kaplin.
"Pertempuran terjadi di mana-mana. Kami belum dapat menerima informasi tentang korban, karena tidak ada komunikasi di daerah ini."(TribunWow.com/Anung/Via)