Konflik Rusia Vs Ukraina
Siap Hadapi Konvoi Pasukan Rusia, Warga Kiev Ukraina: Kami akan Menyambut dengan Bom Molotov
Ketegangan meningkat seiring beredarnya gambar satelit yang menunjukkan pergerakan besar-besaran pasukan Rusia ke ibukota Ukraina, Kiev.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Ketegangan meningkat seiring beredarnya gambar satelit yang menunjukkan pergerakan besar-besaran pasukan Rusia ke ibukota Ukraina, Kiev.
Dikhawatirkan militer Rusia akan melakukan serangan massal untuk merebut kota berpenduduk 2,8 juta jiwa tersebut.
Warga Ukraina yang masih bertahan di Kiev pun menuturkan suasana mencekam dan kesiapannya menghadapi perang.

Baca juga: Hari Keenam Invasi Rusia ke Ukraina, Alun-alun Kota dan Pemukiman Warga di Kharkiv Hancur Total
Baca juga: Solusi Putin Atasi Anjloknya Ekonomi Rusia, Terapkan Langkah Darurat Lawan Sanksi Invasi Ukraina
Dilansir kantor berita independen Rusia, The Moscow Times, Selasa (1/3/2022), gambar satelit menunjukkan penumpukan kendaraan lapis baja dan artileri yang panjang di 30 km utara Kiev.
Barisan tersebut memiliki panjangnya lebih dari 65 kilometer dan menutupi seluruh jalan dari dekat bandara Antonov di luar Kiev hingga ke kota Prybirsk.
"Beberapa kendaraan berjarak cukup jauh sementara di bagian lain peralatan dan unit militer melaju dua atau tiga kendaraan di jalan," tulis perusahaan pencitraan satelit AS Maxar dalam sebuah keterangan.
Di kota, barikade darurat memenuhi jalan-jalan dan penduduk membentuk antrean panjang di luar beberapa toko yang masih menyediakan kebutuhan pokok.
"Kami akan menyambut mereka dengan bom molotov dan peluru di kepala," kata seorang pegawai bank bernama Viktor Rudnichenko kepada AFP.
"Satu-satunya bunga yang mungkin mereka dapatkan dari kita adalah untuk kuburan mereka."
Di desa Shaika dekat Kiev, Natasha (51), membuka kantin di gereja lokal untuk memberi makan tentara dan sukarelawan.
"Penembakan dan pengeboman membuat kami terjaga sepanjang malam," ujar Natasha.
Per hari ini, Badan Pengungsi PBB mendata ebih dari 660.000 orang telah melarikan diri ke luar negeri.
Tercatat negara tetangga Polandia saja, telah menampung hampir 400.000 orang pengungsi Ukraina.
Iryna Plakhuta, seorang eksekutif berusia 43 tahun yang sedang hamil, harus meninggalkan keluarganya di ibu kota karena khawatir akan keselamatannya.
"Suamiku tetap tinggal di Kiev," ujar Iryna Plakhuta.