Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Mengebom Rumah Sakit Bersalin di Kiev Ukraina, Berikut Kondisi para Pasien dan Bayinya

Tembakan artileri Rusia menghantam sebuah rumah sakit bersalin di dekat ibukota Ukraina, Kiev, Selasa, (1/3/2022).

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AFP/GENYA SAVILOV
Petugas pemadam kebakaran bekerja di sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak di Koshytsa Street, pinggiran ibu kota Ukraina Kiev, di mana sebuah peluru militer diduga ditembakkan, pada 25 Februari 2022. Terbaru, pasukan Rusia mengebom rumah sakit bersalin di Kiev, Ukraina, Selasa (1/3/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Tembakan artileri Rusia menghantam sebuah rumah sakit bersalin di dekat ibukota Ukraina, Kiev, Selasa, (1/3/2022).

CEO rumah sakit, Vitaliy Girin, membagikan secara langsung kabar tersebut di Facebook pribadinya.

Sementara, sejumlah tenaga kesehatan di Kiev tetap sibuk membantu persalinan di bunker bom bawah tanah.

Vitaly Girin, CEO Rumah Sakit Bersalin Kiev, Ukraina, mengabarkan kondisi rumah sakit bersalin yang dibombardir Rusia, Selasa (1/3/2022).
Vitaly Girin, CEO Rumah Sakit Bersalin Kiev, Ukraina, mengabarkan kondisi rumah sakit bersalin yang dibombardir Rusia, Selasa (1/3/2022). (Akun Facebook Vitaly Girin)

Baca juga: Komentar Pengamat Barat soal Rusia yang Tak Mampu Rebut Ibu Kota Ukraina: Mereka Cuma Macan Kertas

Baca juga: Kedutaan Ukraina Sempat Ajak Warga Israel Datang Ikut Perang Lawan Rusia

Dilansir akun Facebook Vitaly Girin, Selasa (1/3/2022), dibagikan gambar rumah sakit bersalin tersebut.

Rumah sakit itu terletak di desa Buzova, di jalan raya Zhytomyr, di mana pertempuran sengit sedang berlangsung.

Namun, semua orang telah dievakuasi dari gedung sebagai antisipasi serangan Rusia sejak Kamis (24/2/2022).

"Teman-teman, semua orang bertanya apa yang terjadi dengan rumah sakit bersalin. Terima kasih atas dukungan anda. Sebuah peluru menghantam rumah sakit bersalin, menyebabkan kerusakan besar, tetapi bangunan itu tetap berdiri. Semua orang telah dievakuasi. Semua orang berada di tempat yang aman dan selamat . Itu pasti,” tulis Vitaly Girin.

Sementara, dilansir laman @nowthisisnews, Senin (28/2/2022), rumah sakit bersalin darurat telah dibuat di selter bom bawah tanah Kiev.

Dr. Sergey Baksheev dari Rumah Sakit Bersalin No. 3 Kiev, membagikan gambar para staf tengah menangani sejumlah bayi yang baru lahir.

"Meski di tengah kondisi ini, anak-anak Ukraina lahir di dunia," kata Sergey Baksheev.

Di kesempatan lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pasukan Rusia telah mengintensifkan pengeboman di Ukraina.

Ia menyebut aksi tersebut sebagai upaya untuk memaksa pemerintahnya membuat konsesi selama pembicaraan damai yang diadakan Senin (28/2/2022).

Dalam pidato via video Senin malam, Zelensky mengatakan bahwa "Pembicaraan berlangsung dengan latar belakang pengeboman dan penembakan di wilayah kami, kota-kota kami. Sinkronisasi penembakan dengan proses negosiasi sudah jelas. Saya yakin Rusia mencoba menekan (Ukraina) dengan metode sederhana ini."

Sebelumnya pada hari itu, penembakan besar-besaran dilaporkan terjadi di daerah sipil di kota terbesar kedua Ukraina - Kharkiv, saat gedung-gedung diserang.

Gumpalan asap membubung dari sebuah bangunan tempat tinggal di Kharkiv tertangkap kamera setelah wilayah sipil diserang oleh Rusia.

Lebih dari 70 tentara Ukraina tewas setelah artileri Rusia menghantam pangkalan militer di Okhtyrka, sebuah kota antara Kharkiv dan Kiev, kata kepala wilayah itu, Dmytro Zhyvytsky, seperti dikutip oleh penyiar publik Turki TRT World.

Okhtyrka sendiri diketahui berjarak 345 kilometer dari ibu kota Ukraina, Kyiv.

Rincian lain tentang serangan hari Senin tidak segera pasti diketahui, tetapi Zhyvytsky merilis foto dan video yang menunjukkan bahwa beberapa bangunan hancur atau rusak parah.

Dalam posting Facebook, dia mengatakan banyak tentara Rusia dan beberapa penduduk setempat juga tewas dalam pertempuran pada hari Minggu.

Adapun invasi Rusia ke Ukraina sejauh ini telah menewaskan lebih dari 350 warga sipil.

Baca juga: Konvoi Besar-besaran Militer Rusia Terlacak Satelit, Siap Invasi Ukraina di Tengah Upaya Damai

Baca juga: Kekuatan Nuklir Rusia Dalam Kondisi Siaga Satu, Siap Menyerang Ukraina di Tengah Upaya Perdamaian

Kerusakan di Kota Pertama yang Diserang Rusia

Serangan rudal yang diluncurkan Rusia ke wilayah Ukraina telah menelan ratusan korban yang terus bertambah hingga kini.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan sebanyak 137 orang meninggal dalam serangan pertama yang dilakukan Rusia.

Sementara itu, suasana mencekam masih terasa di sejumlah wilayah Ukrania yang menjadi sasaran tembak Rusia.

Dilansir The Moscow Times, Kamis (24/2/2022), kondisi di wilayah Chuguiv, Ukraina Timur terlihat begitu memprihatinkan.

Terlihat seorang putra menangisi jenazah ayahnya di antara puing-puing serangan rudal.

"Saya menyuruhnya pergi," isak pria berusia 30-an, di samping reruntuhan dan mobil yang telah ringsek.

Di dekatnya, seorang wanita meneriakkan kutukan ke langit menyumpahi perang tersebut.

Sebuah kawah rudal, sekitar empat sampai lima meter, tampak menganga di antara dua bangunan apartemen lima lantai yang hancur.

Petugas pemadam kebakaran pun berjuang untuk memadamkan sisa-sisa kobaran api.

Beberapa bangunan lain di jalan itu rusak parah, jendela pecah dan kusen pintu tergantung di udarra pagi yang dingin.

Ini adalah kerusakan pertama yang dilaporkan setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina Kamis pagi, dengan ledakan terdengar di beberapa lokasi di seluruh negeri pada dini hari.

Warga mengatakan seorang anak berusia 13 tahun termasuk di antara mereka yang tewas di kota itu, tetapi tidak ada korban tewas yang pasti dari pihak berwenang.

Sergiy (67), mencoba menggunakan kaki meja untuk menahan jendelanya yang pecah.

Dia mendapat sejumlah luka memar di tubuhnya, tetapi mengatakan kondisinya baik-baik saja.

"Saya akan tinggal di sini, putri saya di Kiev dan kondisinya sama saja sana," kata Sergiy kepada AFP, Kamis (24/2/2022).

Sergiy mengira sasarannya adalah lapangan terbang militer terdekat, dekat dengan kota kedua Ukraina Kharkiv dan hanya 40 kilometer (25 mil) dari perbatasan Rusia.

"Itu adalah salah satu target yang disebutkan Putin, saya bahkan tidak terkejut," ujar Sergiy.

"Kami akan bertahan di sana."

Asap hitam tebal terlihat mengepul dari arah lapangan terbang yang dihantam senjata Moskow dalam rentetan serangan pembukaan.

Yevgeny Kaplin, kepala organisasi kemanusiaan Proliska, mengatakan serangan terjadi di seluruh garis depan.

Tetapi komunikasi yang buruk menghambat informasi yang datang tentang para korban.

"Serangan sedang berlangsung di sepanjang garis demarkasi di wilayah Lugansk dan Donetsk," kata Yevgeni Kaplin.

"Pertempuran terjadi di mana-mana. Kami belum dapat menerima informasi tentang korban, karena tidak ada komunikasi di daerah ini."(TribunWow.com)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
RusiaKonflik Rusia Vs UkrainaUkrainaKiev
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved