Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Klaim Beredar Video Tentaranya Disiksa Secara Sadis oleh Prajurit Ukraina
Media yang dibiayai oleh Pemerintah Rusia, RT.com menyampaikan beredar sebuah video pasukan Ukraina menyiksa prajurit Rusia seusai ditangkap.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pemerintah Ukraina sempat menyatakan beberapa prajurit Rusia telah berhasil ditangkap dan dijadikan tahanan perang sepanjang invasi yang terjadi sejak Kamis (24/2/2022).
Di sisi lain, pemerintah Rusia mengklaim pasukannya yang ditawan oleh Ukraina telah disiksa secara sadis.
Bahkan pemerintah Rusia mengklaim telah memantau sebuah video yang beredar di dunia maya menampilkan prajurit Rusia disiksa oleh prajurit Ukraina.
Baca juga: Bertahan di Lokasi Perang, Bocah di Ukraina Histeris saat Malam Tiba: Ibu Saya Takut, Tolong
Baca juga: Disuruh Kabur Bawa 3 Anaknya, Ibu di Ukraina Menangis Teringat Janji Suaminya
Informasi ini dikabarkan oleh media massa yang dibiayai oleh pemerintah Rusia yakni Russian Today (RT.com) pada Minggu (27/2/2022).
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayjen Igor Konashenkov mengecam perlakuan prajurit Ukraina terhadap para tentara Rusia yang menjadi tahanan perang.
"Kami tahu bagaimana Nazi Ukraina memberlakukan prajurit Rusia yang ditangkap," ujar Mayjen Igor.
"Kami melihat bagaimana penyiksaan dan penganiayaan yang dilakukan sama seperti yang dilakukan oleh Nazi Jerman."
Mayjen Igor menyatakan pihak-pihak yang melakukan penyiksaan terhadap tentara Rusia akan menerima konsekuensi yang berat.
Sementara itu Mayjen Igor menegaskan akan memberlakukan para prajurit Ukraina yang menjadi tahanan perang secara layak.
"Semua yang menyerah akan dikembalikan ke keluarga mereka masing-masing," kata dia.
Mayjen Igor menyatakan pasukan Rusia telah berhasil menghancurkan 254 tank, 31 pesawat, 46 sistem peluncur roket, 103 artileri, dan 164 kendaraan militer milik Ukraina.
Namun Mayjen Igor enggan mengungkapkan secara detail berapa korban dari pihak Rusia.
Bocoran Info Intelijen Inggris
Sebelumnya diberitakan, memasuki hari ketiga invasi Rusia ke Ukraina, pasukan militer Rusia yang dikomando oleh Presiden Vladimir Putin disebut mengalami kerugian yang sangat besar.
Informasi ini disampaikan oleh intelijen Inggris.
Kementerian Pertahanan Inggris lewat akun Twitter-nya @DefenceHQ menuliskan perkembangan informasi intelijen Inggris per Sabtu (26/2/2022).
Baca juga: Indonesia Tidak Setujui Draft Resolusi Akhiri Serangan Rusia, Kemlu Diminta Menjawab
Baca juga: Bantah Menyerah ke Rusia, Presiden Ukraina Posting Video Jalan-jalan di Kiev: Tidak akan Menyerah
Total terdapat empat informasi yang disampaikan oleh intelijen Inggris.
Info pertama, pasukan militer Rusia telah mulai masuk ke Ibu Kota Ukraina yakni Kiev/Kyiv.
Jarak antara pusat Kota Kiev dan pasukan Rusia diperkirakan sekitar 30 kilometer.
Kedua, Rusia dikabarkan belum bisa menguasai wilayah udara Ukraina sehingga mengurangi kekuatan dan efektifitas dari angkatan udara Rusia.
Informasi ketiga, pasukan militer Ukraina ternyata mampu memberikan perlawanan yang nyata terhadap pasukan Rusia di berbagai wilayah di Ukraina.
Terakhir, jumlah korban jiwa pasukan militer Rusia diduga kuat lebih besar dibandingkan perkiraan atau antisipasi pemerintah Rusia.
Dikutip dari BBC.com, pasukan militer Ukraina mengklaim pihaknya telah berhasil menghalau serbuan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga telah memperingatkan bahwa pasukan militer Rusia akan datang menyerbu Kiev.
Pemerintah kota Kiev mengonfirmasi saat ini terjadi peperangan di jalanan dan meminta agar warga sipil tetap berada di rumah.
Laporan dari Interfax-Ukraina diketahui masyarakat sipil diminta untuk berlindung di shelter dan menjauhi jendela jika sedang berada di rumah.
Di tengah gawatnya situasi di Kiev, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan, Oleskiy Danilov menegaskan bahwa pasukan militer Ukraina masih bisa mengendalikan situasi.
"Kami menghentikan serbuan menggunakan segala cara. Pasukan militer Ukraina dan masyarakat di Kiev masih di bawah kendali," jelas Danilov.
Pada video yang diunggah The Telegraph tampak pasukan militer Ukraina telah berjaga di sejumlah titik di sekitar Kiev.
Video lain menampilkan tank milik Rusia sudah mulai memasuki Kiev.
Tolak Tawaran AS untuk Dibantu Kabur
Seorang anggota senior intelijen Amerika Serikat (AS) menyampaikan bocoran dari percakapan antara pemerintah AS dengan Presiden Ukraina Volodymr Zelensky terkait invasi Rusia.
Zelensky ternyata sempat diberikan tawaran kabur atau evakuasi dari Kiev/Kyiv yang merupakan Ibu Kota Ukraina.
Seperti yang diketahui, di hari ketiga invasi tepatnya pada Sabtu (26/2/2022), pasukan militer Rusia telah memasuki kawasan Ibu Kota Ukraina.
Dikutip dari abcnews.com, suara ledakan terdengar di berbagai titik di kawasan Ibu Kota.
Pemerintah AS menduga tujuan utama Putin adalah melengserkan pemerintahan Ukraina yang dipimpin oleh Zelensky.
Di tengah konflik yang semakin memanas, Zelensky diminta oleh AS untuk segera mengevakuasi dirinya dari Kiev.
Namun tawaran tersebut ternyata ditolak oleh Zelensky.
Zelensky kemudian menjelaskan bahwa dirinya akan bertarung.
"The fight is here (perang telah tiba)," kata Zelensky.
Ia kemudian juga menyampaikan bahwa apa yang ia butuhkan saat ini adalah amunisi anti tank bukan tumpangan untuk evakuasi.
Sebelumnya Zelensky juga sempat mengunggah sebuah video pada Jumat (25/2/2022) malam.
Video itu merekam dirinya dan para petinggi pemerintahan Ukraina berada di luar kantor presiden di Kiev/Kyiv.
Zelensky yang terancam dibunuh oleh pasukan militer Presiden Vladimir Putin justru menyatakan akan tetap bertahan di Kiev.
Dalam video tersebut, tampak Zelensky dengan tenang merekam dirinya dan para pejabat yang mendampinginya.
Berikut pesan yang disampaikan Zelensky.
"Selamat malam semuanya, pimpinan fraksi ada di sini," ucap Zelensky, dikutip dari YouTube Guardian News, Sabtu (26/2/2022).
"Kepala kantor presiden ada di sini."
"Perdana Menteri Shmyhal ada di sini."
"Podolyak (penasihat kepala kantor presiden) ada di sini."
"Presiden ada di sini."
"Kami semua ada di sini, pasukan militer kita ada di sini, masyarakat ada di sini."
"Kita semua ada di sini untuk melindungi independensi negara kita," kata Zelensky.
Zelensky menegaskan apapun yang terjadi, dirinya dan para pejabat lainnya akan tetap bertahan di Kiev.
"Jayalah pasukan kita, jayalah Ukraina," tegasnya. (TribunWow.com/Anung)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wow/foto/bank/originals/2di-kompleks-perumahan-warga-sipil-di-kota-kharkiv.jpg)