Konflik Rusia Vs Ukraina
Pengungsi dari Ukraina Menangis Ungkap Keluarganya Seharian Harus Berlindung di Bawah Tanah
Seorang ibu-ibu pengungsi dari Ukraina menangis menceritakan kondisi kampung halamannya yang kini berada di bawah serbuan pasukan Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Per Minggu (27/2/2022), Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyampaikan total ada 64 warga sipil di Ukraina yang tewas dalam invasi Rusia sedangkan 240 lainnya mengalami luka-luka.
Ribuan warga Ukraina berbondong-bondong mengungsi ke negara tetangga untuk mengindari konflik.
Satu dari beberapa negara tujuan para pengungsi dari Ukraina adalah Polandia.

Baca juga: Buntut Negara NATO Mulai Gembosi Ekonomi Rusia, Vladimir Putin Siapkan Senjata Nuklir ke Ukraina
Baca juga: Profil Anastasiia Lenna, Ratu Kencatikan Ukraina yang Ikut Terjun Berperang Lawan Rusia
Dikutip dari BBC.com, seorang wanita asal Ukraina, Zhanna Gavrilenko menangis menceritakan kondisi keluarganya di kampung halaman.
"Ibu dan ayah saya, adik perempuan saya dan anaknya, mereka semua setiap hari duduk di gudang bawah tanah," ungkapnya.
Zhanna bercerita, keluarganya tinggal di Kota Chernihiv.
Menurut kesaksian Zhanna, Kota Chernihiv juga terkena serangan pasukan militer Rusia.
Para warga yang berada di Chernihiv disebut mengalami kesulitan untuk kabur ke luar kota.
Zhanna mengaku kebingungan ketika anak-anaknya menangis ketakutan.
"Chernihiv saat ini sedang dihujani serangan. Sama seperti kota-kota di Ukraina yang lainnya," ungkap Zhanna.
"Banyak anak-anak, perempuan, mereka bahkan tidak memiliki kesempatan untuk kabur," ujarnya.
Saat ini Zhanna telah berhasil mengungsi dan sedang berada di perbatasan Ukraina-Polandia.
Kondisi Kiev di Bawah Invasi Rusia
Per Sabtu (26/2/2022), pasukan militer Rusia telah berhasil memasuki Ibu Kota Ukraina yakni Kiev/Kyiv.
Dalam invasi yang dilakukan oleh Putin ini, masyarakat sipil Ukraina diketahui turut menjadi korban.
Dikutip dari Aljazeera.com, sebanyak 198 warga Ukraina telah tewas yang mana tiga di antaranya adalah anak-anak.
Pada foto yang beredar, tampak pasukan militer Ukraina dan petugas pemadam kebakaran sibuk mengevakuasi warga sipil.
Menteri Kesehatan Ukraina Viktor Liashko menyampaikan sebanyak lebih dari 1.000 warga Ukraina mengalami luka-luka akibat serangan Rusia.
Dalam video yang diunggah oleh BBC.com, terekam detik-detik roket pasukan militer Rusia menghantam sebuah gedung apartemen di kawasan tempat tinggal warga sipil di Kiev.
Pada video tersebut tampak roket mengenai bagian atas apartemen dan menyisakan sebuah lubang berukuran cukup besar.
Serangan itu diketahui terjadi pada Sabtu (26/2/2022).
Sementara itu, pasukan militer Ukraina mengklaim pihaknya telah berhasil menghalau serbuan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga telah memperingatkan bahwa pasukan militer Rusia akan datang menyerbu Kiev.
Pemerintah kota Kiev mengonfirmasi saat ini terjadi peperangan di jalanan dan meminta agar warga sipil tetap berada di rumah.
Laporan dari Interfax-Ukraina diketahui masyarakat sipil diminta untuk berlindung di shelter dan menjauhi jendela jika sedang berada di rumah.
Di tengah gawatnya situasi di Kiev, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan, Oleskiy Danilov menegaskan bahwa pasukan militer Ukraina masih bisa mengendalikan situasi.
"Kami menghentikan serbuan menggunakan segala cara. Pasukan militer Ukraina dan masyarakat di Kiev masih di bawah kendali," jelas Danilov.
Pada video yang diunggah The Telegraph tampak pasukan militer Ukraina telah berjaga di sejumlah titik di sekitar Kiev.
Video lain menampilkan tank milik Rusia sudah mulai memasuki Kiev.
Tolak Tawaran AS untuk Dibantu Kabur
Seorang anggota senior intelijen Amerika Serikat (AS) menyampaikan bocoran dari percakapan antara pemerintah AS dengan Presiden Ukraina Volodymr Zelensky terkait invasi Rusia.
Zelensky ternyata sempat diberikan tawaran kabur atau evakuasi dari Kiev/Kyiv yang merupakan Ibu Kota Ukraina.
Seperti yang diketahui, di hari ketiga invasi tepatnya pada Sabtu (26/2/2022), pasukan militer Rusia telah memasuki kawasan Ibu Kota Ukraina.
Baca juga: Viral Warga Ukraina Adang Konvoi Tentara Rusia, Sendirian di Jalan Halangi Kendaraan Militer
Dikutip dari abcnews.com, suara ledakan terdengar di berbagai titik di kawasan Ibu Kota.
Pemerintah AS menduga tujuan utama Putin adalah melengserkan pemerintahan Ukraina yang dipimpin oleh Zelensky.
Di tengah konflik yang semakin memanas, Zelensky diminta oleh AS untuk segera mengevakuasi dirinya dari Kiev.
Namun tawaran tersebut ternyata ditolak oleh Zelensky.
Zelensky kemudian menjelaskan bahwa dirinya akan bertarung.
"The fight is here (perang telah tiba)," kata Zelensky.
Ia kemudian juga menyampaikan bahwa apa yang ia butuhkan saat ini adalah amunisi anti tank bukan tumpangan untuk evakuasi.
Sebelumnya Zelensky juga sempat mengunggah sebuah video pada Jumat (25/2/2022) malam.
Video itu merekam dirinya dan para petinggi pemerintahan Ukraina berada di luar kantor presiden di Kiev/Kyiv.
Zelensky yang terancam dibunuh oleh pasukan militer Presiden Vladimir Putin justru menyatakan akan tetap bertahan di Kiev.
Dalam video tersebut, tampak Zelensky dengan tenang merekam dirinya dan para pejabat yang mendampinginya.
Berikut pesan yang disampaikan Zelensky.
"Selamat malam semuanya, pimpinan fraksi ada di sini," ucap Zelensky, dikutip dari YouTube Guardian News, Sabtu (26/2/2022).
"Kepala kantor presiden ada di sini."
"Perdana Menteri Shmyhal ada di sini."
"Podolyak (penasihat kepala kantor presiden) ada di sini."
"Presiden ada di sini."
"Kami semua ada di sini, pasukan militer kita ada di sini, masyarakat ada di sini."
"Kita semua ada di sini untuk melindungi independensi negara kita," kata Zelensky.
Zelensky menegaskan apapun yang terjadi, dirinya dan para pejabat lainnya akan tetap bertahan di Kiev.
"Jayalah pasukan kita, jayalah Ukraina," tegasnya. (TribunWow.com/Anung)