Konflik Rusia Vs Ukraina
Disuruh Kabur Bawa 3 Anaknya, Ibu di Ukraina Menangis Teringat Janji Suaminya
Sendirian membawa 3 anaknya, Tania kabur ke Polandia untuk menghindari invasi pasukan Rusia yang sedang menyerbu Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Tania saat ini bersama tiga anaknya telah berada di tempat pengungsian di Polandia.
Per Sabtu (26/2/2022), pasukan militer Rusia telah berhasil memasuki Ibu Kota Ukraina yakni Kiev/Kyiv.
Dalam invasi yang dilakukan oleh Putin ini, masyarakat sipil Ukraina diketahui turut menjadi korban.
Dikutip dari Aljazeera.com, sebanyak 198 warga Ukraina telah tewas yang mana tiga di antaranya adalah anak-anak.
Pada foto yang beredar, tampak pasukan militer Ukraina dan petugas pemadam kebakaran sibuk mengevakuasi warga sipil.
Menteri Kesehatan Ukraina Viktor Liashko menyampaikan sebanyak lebih dari 1.000 warga Ukraina mengalami luka-luka akibat serangan Rusia.
Dalam video yang diunggah oleh BBC.com, terekam detik-detik roket pasukan militer Rusia menghantam sebuah gedung apartemen di kawasan tempat tinggal warga sipil di Kiev.
Pada video tersebut tampak roket mengenai bagian atas apartemen dan menyisakan sebuah lubang berukuran cukup besar.
Serangan itu diketahui terjadi pada Sabtu (26/2/2022).
Sementara itu, pasukan militer Ukraina mengklaim pihaknya telah berhasil menghalau serbuan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga telah memperingatkan bahwa pasukan militer Rusia akan datang menyerbu Kiev.
Pemerintah kota Kiev mengonfirmasi saat ini terjadi peperangan di jalanan dan meminta agar warga sipil tetap berada di rumah.
Laporan dari Interfax-Ukraina diketahui masyarakat sipil diminta untuk berlindung di shelter dan menjauhi jendela jika sedang berada di rumah.
Di tengah gawatnya situasi di Kiev, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan, Oleskiy Danilov menegaskan bahwa pasukan militer Ukraina masih bisa mengendalikan situasi.
"Kami menghentikan serbuan menggunakan segala cara. Pasukan militer Ukraina dan masyarakat di Kiev masih di bawah kendali," jelas Danilov.