Konflik Rusia Vs Ukraina
Tuding AS Bantu Ukraina secara Terselubung, Rusia Sebut Ada Pesawat Tak Berawak Arahkan Kapal Lawan
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengaku pihaknya mendapat serangan dari sedikitnya 16 kapal angkatan laut Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengaku pihaknya mendapat serangan dari sedikitnya 16 kapal angkatan laut Ukraina.
Sepasukan kapal tersebut menyerang Armada Laut Hitam Rusia saat sedang melakukan evakuasi pada pasukan Ukraina yang menyerah di Pulau Ular.
Ia juga menuding adanya bantuan dari pihak Amerika yang mengerahkan pesawat tak berawak untuk memandu angkatan laut Ukraina.

Baca juga: Jerman Turun Tangan Bantu Ukraina Lawan Rusia, Berikut Respons Presiden Volodymyr Zelensky
Baca juga: Viral Isi Percakapan Tentara Ukraina yang Tak Menyerah saat Ditodong Senjata Tentara Rusia
Dilansir media Rusia TASS, Sabtu (26/2/2022), aksi saling serang terjadi di sekitar perairan Pulau Ular.
Pihak Rusia sebelumnya meminta pasukan Ukraina yang berjaga di wilayah tersebut untuk menyerah.
Percakapan tentara Rusia dengan tentara Ukraina ketika itu sempat viral di media sosial.
Kemudian dikabarkan bahwa pasukan Ukraina akhirnya menyerah sehingga pihak Rusia pun melucuti senjata dan mengevakuasi tentara yang masih hidup.
Namun kemudian, pihaknya justru mendapat serangan balasan dari angkatan laut Ukraina.
"Pada malam hari tanggal 25 Februari, saat evakuasi 82 tentara Ukraina yang secara sukarela meletakkan senjata di Pulau Ular, 16 kapal milik Angkatan Laut Ukraina mencoba menyerang kapal-kapal Armada Laut Hitam dengan menggunakan taktik swarming," kata Konashenkov, Sabtu (26/2/2022).
Ia juga menyebut bahwa sejumlah kapal angkatan laut Ukraina menggunakan kapal sipil sebagai perisai.
Konashenkov menuding penyerangan tersebut sejatinya dilakukan untuk melenyapkan pasukan yang menyerah.
Namun pihak Ukraina ingin menjatuhkan kesalahan ke pihak Rusia atas kejadian tersebut.
"Akibat pertempuran laut tersebut, 16 kapal Angkatan Laut Ukraina hancur. Tak satu pun dari 82 tentara Ukraina dari Pulau Ular terluka," terang Konashenkov.
Konashenkov menyoroti bahwa kapal angkatan laut Ukraina bisa saja dipandu oleh pesawat tak berawak AS.
Ia mengklaim mendapat laporan adanya penampakan pesawat tanpa awak milik Amerika di sekitar lokasi.
"Saya ingin memusatkan perhatian anda bahwa selama serangan kapal Ukraina, kendaraan udara tak berawak strategis AS (UAV) Global Hawk dan MQ-9A Reaper melayang di atas area provokasi. Sangat mungkin bahwa UAV Amerika mengarahkan Kapal Ukraina melawan kapal Armada Laut Hitam Rusia," tuding Konashenkov.
Baca juga: Presiden Ukraina Bersumpah Terus Berjuang Lawan Rusia, Tolak Tawaran Amerika untuk Mengungsi
Baca juga: Kondisi Kiev di Bawah Invasi Rusia, Apartemen Ditembak Roket hingga 198 Warga Ukraina Tewas
Negara yang Mendukung Ukraina
Sementara itu, sejumlah negara menyatakan penolakan keras atas penyerangan Rusia terhadap Ukraina.
Antara lain adalan Amerika, Inggris, Perancis, Australia, dan Jepang.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengunggah pernyataan di akun resmi Presiden AS @POTUS, Kamis (24/2/2022).
Merespons permintaan tolong Ukraina, Amerika akan mengadakan pertemuan dengan anggota G7 yang terdiri dari Inggris, Perancis, Jepang, Italia, Kanada, dan Jerman.
"Amerika Serikat dan aliansi kami akan memberikan sanksi berat terhadap Rusia.
Kita akan terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Ukraina dan masyarakatnya," cuit Biden.
Kecaman serupa dinyatakan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson lewan akun Twitter pribadinya, @borisjohnson, Kamis (24/2/2022).
"Dengan memilih untuk menyerang Ukraina tanpa adanya provokasi, Presiden Putin telah memilih jalan pertumpahan darah dan kehancuran.
Inggris dan sekutu kami akan merespons secara tegas," tulis Boris Johnson.
Sementara itu, Australia, dan Jepang telah menjatuhkan sanksi pada Rusia atas penyerangan yang dilakukan.
Sedangkan Perancis sempat melakukan langkah diplomatik dengan Ukraina beberapa hari sebelum serangan berlangsung.
Presiden Perancis Emmanuel Macron mengunjungi Ukraina untuk membahas proses perdamaian dan penyelesaian krisis di Ukraina.
Selain itu, NATO (North Atlantic Treaty Organization) pun telah menyatakan sikap untuk membela Ukrania atas serangan yang dilancarkan Rusia.
Dilansir laman resmi nato.int, Kamis (24/2/2022), Sekretaris Jenderal NATO, Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg, mengutuk keras tindakan Rusia.
"Sekutu NATO akan bertemu untuk membahas konsekuensi dari tindakan agresif Rusia. Kami berdiri bersama rakyat Ukraina pada saat yang mengerikan ini. NATO akan melakukan semua yang diperlukan untuk melindungi dan membela semua Sekutu," tegas Jens Stoltenberg.
Adapun 30 negara yang tergabung dalam NATO antara lain adalah sebagai berikut.
1. Albania
2. Belgia
3. Bulgaria
4. Kanada
5. Kroasia
6. Republik Ceko
7. Denmark
8. Estonia
9. Perancis
10. Jerman
11. Yunani
12. Hungaria
13. Islandia
14. Italia
15. Latvia
16. Lithuania
17. Luksemburg
18. Montenegro
19. Belanda
20. Makedonia Utara
21. Norwegia
22. Polandia
23. Portugal
24. Romania
25. Slovakia
26. Slovenia
27. Spanyol
28. Turki
29. Inggris
30. Amerika Serikat
(TribunWow.com)