Konflik Rusia Vs Ukraina
Serang Ukraina saat Pandemi, Rusia Ternyata Miliki Penambahan Kasus Covid-19 Tertinggi Kedua Dunia
Di balik serangan militer ke Ukraina, Rusia ternyata masih berjibaku mengatasi pandemi di negaranya.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Sejumlah 5.405 penduduk Rusia meninggal setiap minggunya, sementara Jerman mencatatkan 1.448 jumlah kematian per minggu.
Dikutip TribunWow.com dari The Moscow Times, Sabtu (26/2/2022), tak sampai separuh jumlah penduduk Rusia yang sudah menerima vaksin.
Hal ini disinyalir memperburuk kondisi pandemi Covid-19 di Rusia.
Apalagi, peningkatan signifikan terjadi pada awal bulan Februari, di mana Rusia saat ini masih mengalami musim dingin.
Di tengah kondisi kesehatan masyarakat yang teranca, pemerintah Rusia justru memutuskan untuk melakukan invasi pada negara tetangganya.
Pihak militer bahkan mengerahkan lebih dari 190.000 pasukan untuk melakukan penyerangan pada Ukraina.
Belum jelas apakah konflik yang terjadi akan mempengaruhi situasi pandemi Virus Corona di kedua negara.
Baca juga: Ekonomi Anjlok, Putin Bersikeras Klaim Invasi Rusia ke Ukraina sebagai Bentuk Tindakan Putus Asa
Baca juga: Pesan Prabowo Jadi Kenyataan di Konflik Rusia-Ukraina, Dahnil Anzar Sindir Politisi dan Pengamat
Cara Amerika Beri Sanksi pada Rusia
Sebanyak 173 warga Ukraina telah tewas dalam serangan yang dilakukan oleh Rusia sejak Kamis (24/2/2022).
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan kebijakan operasi militer spesial yang ia sebut bertujuan untuk melakukan demiliterisasi di Ukraina.
Merespons cepat konflik yang terjadi, Amerika Serikat telah mengambil langkah nyata untuk membantu Ukraina menghadapi Rusia.
Lewat akun Twitter resminya @POTUS, Presiden AS Joe Biden menjelaskan pemerintahannya telah memberikan sanksi berat kepada Rusia hingga membatasi barang yang bisa diekspor ke Rusia.
Dalam cuitan yang dituliskan pada Jumat (25/2/2022), Biden mengatakan telah membekukan aset bank milik Rusia di AS yang bernilai sebesar satu triliun dolar.
Tak berhenti di situ, Biden turut memberikan sanksi kepada keluarga elite para petinggi di Rusia.
"Mereka adalah orang yang secara pribadi memeroleh keuntungan dari kebijakan Kremlin (pemerintah Rusia) dan mereka harus merasakan sakit yang sama," tulis Biden.