Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Indonesia Tidak Setujui Draft Resolusi Akhiri Serangan Rusia, Kemlu Diminta Menjawab

Indonesia tidak termasuk dalam 80 negara yang mensponsori atau menyetujui draf resolusi akhiri serangan Rusia di Ukraina.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Twitter/@NorwayUN
Daftar 80 negara lebih yang menyetujui draf resolusi DK PBB untuk meminta Rusia menarik pasukan militernya dari Ukraina, Jumat (25/2/2022). 

Sebelumnya diberitakna, langkah Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan invasi ke Ukraina disebut-sebut bakal berpotensi menyebabkan perang dunia ke-3.

Analisis ini disampaikan oleh Guru besar hukum internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana.

Untuk meredakan konflik yang terjadi di Ukraina, Hikmahanto menyarankan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk mengambil langkah nyata.

Hal ini disampaikan oleh Hikmahanto dalam acara Breaking News Kompastv, Kamis (24/2/2022).

Hikmahanto menjelaskan, selagi Jokowi memegang jabatan sebagai Presiden G20, ia meminta kepada RI 1 untuk menyelesaikan invasi Rusia ke Ukraina lewat Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) atau United Nations (UN).

"Sampaikan kepada Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) bahwa permasalahan ini harus dibawa ke Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa, tidak ke dewan keamanan PBB," papar Hikmahanto.

Hikmahanto menerangkan, jika diselesaikan lewat dewan keamanan PBB maka akan percuma sebab Rusia telah menjadi anggota tetap dewan keamanan PBB yang memiliki hak veto.

Sementara itu majelis umum perserikatan bangsa-bangsa memiliki mekanisme pengambilan keputusan berdasarkan suara mayoritas.

"Apa yang terjadi sekarang di Ukraina, bisa menjadi pemicu bagi perang dunia ke-3," ujar Hikmahanto.

Hikmahanto meminta agar Presiden Jokowi mengutus Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk segera melakukan diplomasi di PBB.

"Memastikan bahwa harus ada pembahasan di majelis umum dan sementara sebelum ada keputusan dari majelis umum, Rusia, Ukraina dan semua negara harus bisa menahan diri," tegasnya.

Sementara itu pada Kamis (24/2/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sempat menyampaikan pidato yang berisi keinginannya berdamai dengan Rusia.

"Rakyat Ukraina dan pemerintah Ukraina menginginkan perdamaian,” katanya.

Kendati demikian, Zelensky juga menyatakan bahwa jika perdamaian tidak bisa terjadi, maka Ukraina akan melawan agresi Rusia.

"Tetapi jika kami diserang, jika kami menghadapi upaya untuk mengambil negara kami, kebebasan kami, kehidupan kami dan kehidupan anak-anak kami, kami akan membela diri."

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaKementerian Luar Negeri (Kemenlu)IndonesiaJokowi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved