Konflik Rusia Vs Ukraina
Terungkap Alasan Rusia Serang Ukraina, Putin Takut Terjadi Hal Ini
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (24/2/2022) mengumumkan instruksi kepada militer Rusia untuk melakukan invasi ke Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Putin juga khawatir apabila Ukraina bergabung dengan NATO, akan ada kemungkinan para anggota NATO bersama Ukraina mencoba kembali merebut Crimea dari Rusia.
Sebagai informasi, NATO dibentuk untuk melindungi anggotanya melalui cara politik dan militer.
Total ada 30 negara yang tergabung di NATO yakni 12 negara pendiri yang terdiri dari Belgia, Kanada, Denmark, Prancis, Islandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Portugal, Inggris, dan Amerika Serikat.
Kemudian 18 negara lain non pendiri adalah Yunani, Turki, Jerman, Spanyol, Republik Ceko, Hungaria, Polandia, Bulgaria, Estonia, Slovenia, Latvia, Lituania, Rumania, Slovakia, Albania, Kroasia, Montenegro, dan Makedonia Utara.
Putin Umumkan Agresi Militer
Tak lama setelah Putin mengumumkan operasi militer, pemerintah Ukraina langsung membunyikan sirine peringatan serangan udara di Ibu Kota Ukraina, Kiev.
Kemudian bunyi sirine itu disusul suara ledakan yang terdengar di sejumlah titik di Kiev dan pelabuhan Mariupol.
Terkait operasi militer Rusia, Putin menyatakan hendak melakukan 'demiliterisasi' bukan menduduki Ukraina.
Putin meminta agar pasukan militer Ukraina menyerah kepada Rusia.
Sebelumnya dalam pertemuan dengan dewan keamanan PBB, Putin telah menyatakan bahwa bentrok antara Ukraina dan Rusia sudah tidak bisa terhindarkan.
Putin berdalih agresi yang ia lakukan bertujuan melindungi rakyatnya.
Presiden Rusia yang juga merupakan mantan agen KGB itu turut memberikan peringatan kepada NATO yang melakukan ekspansi di Ukraina.
Permintaan Damai Ukraina
Sementara itu pada Kamis (24/2/2022), Zelensky sempat menyampaikan pidato yang berisi keinginannya berdamai dengan Rusia.
"Rakyat Ukraina dan pemerintah Ukraina menginginkan perdamaian,” katanya.