Liga 1
Bonek Banjiri Pesan Euforia seusai Persebaya Tundukkan Arema FC, tapi Tak Puas dengan Pemain Ini
Suporter Persebaya Surabaya, Bonek Mania bersukacita karena tim kesayangannya mampu menang atas rivalnya, Arema FC
Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Lailatun Niqmah
lihat foto
TRIBUNWOW.COM - Suporter Persebaya Surabaya, Bonek Mania bersukacita karena tim kesayangannya mampu menang atas rivalnya, Arema FC pada pekan ke-27 Liga 1 2021.
Mayoritas Bonek membanjiri pesan euforia seusai Persebaya berhasil tundukkan Arema FC dengan skor tipis 1-0 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali pada Rabu (24/2/2022).
Seperti yang diketahui, laga bertajuk Derby Super Jawa Timur (Jatim) itu berlangsung seru dan sengit.
Baca juga: Profil Samsul Arif, Penakluk Derby Jatim, Putus Rekor Tak Terkalahkan Arema FC di Liga 1 2021
Baca juga: Aremania Ungkap Tanggapan Mengejutkan meski Arema FC Kalah Menyakitkan dari Persebaya, Ini Alasannya
Tensi panas dan saling jegal antar kedua kesebalasan terjadi selama pertandingan itu berlangsung.
Persebaya Surabaya maupun Arema FC saling jual beli serangan.
Arema FC yang tak diperkuat striker asingnya, Carlos Fortes tampak kesulitan ketika hendak menyarangkan gol ke jala gawang Bajul Ijo.
Petaka bagi Arema FC terjadi ketika laga menginjak pada menit ke-80.
Bomber lokal milik Persebaya Surabaya, Samsul Arif berhasil membobol gawang Arema FC.
Gol tersebut tampaknya terasa menyakitkan bagi Johan Alfarizi dan kawan-kawan, mengingat Samsul Arif adalah mantan pemain Arema FC.
Tak hanya memutus rekor unbeaten Arema FC, gol Samsul Arif sekaligus membuka asa Persebaya Surabaya untuk menjuarai Liga 1 2021.
Bonek Mania pun bersukaria di dunia maya berkat kemenangan yang diraih Samsul Arif dkk.
Mengingat, Derby Super Jatim adalah laga sarat gengsi.
Namun sebagian Bonek Mania tampak tak puas dengan performa bomber asing Persebaya Surabaya, Arsenio Valpoort.
Baca juga: Seri Kelima Liga 1 2021 Dikabarkan Tetap Digelar di Bali, Ini Jadwal 5 Tim Pemuncak Klasemen
Beberapa dari mereka menilai, pemain bernomor punggung 92 itu gagal menjalankan tugasnya sebagai seorang striker.
Padahal tugas utama seorang striker adalah mencatatkan namanya di papan skor dan menjadi tulang punggung tim.
