Konflik Rusia Vs Ukraina
Bahas Ancaman Putin, Guru Besar UI Nilai Upaya AS dkk Hentikan Rusia Invasi Ukraina akan Sia-sia
Upaya Amerika Serikat dan negara lainnya menghentikan upaya Rusia menginvasi Ukraina dinilai akan berakhir sia-sia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Ledakan terjadi di sejumlah titik di Ukraina seusai Presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan kebijakannya melakukan agresi ke Ukraina, pada Kamis (24/2/2022).
Dalam pengumuman yang disampaikan oleh Putin, dirinya juga menyertakan sebuah ancaman kepada siapapun yang berani mengganggu Rusia.
Tindakan Putin menginvasi Ukraina telah menerima kecaman dan reaksi keras dari sejumlah negara di dunia seperti Amerika Serikat (AS) hingga Inggris.

Baca juga: Minta Tentara Ukraina Pulang ke Rumah, Putin Ancam Siapapun yang Berani Ganggu Rusia
Baca juga: Ada Potensi Perang Dunia 3, Guru Besar UI Minta Jokowi Ambil Sikap soal Invasi Rusia ke Ukraina
Namun menurut Guru besar hukum internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana, apa yang dilakukan oleh AS dan negara lainnya hanya akan berakhir sia-sia.
Hikmahanto menjelaskan bagaimana akan sulit bagi negara lain untuk ikut campur tangan langsung membantu Ukraina.
Ia mencontohkan bagaimana Ukraina sampai saat ini belum masuk menjadi anggota NATO sehingga Ukraina tidak akan bisa mendapat bantuan tentara dari negara-negara anggota NATO yang berada di sekitar Ukraina.
"Presiden Putin mengatakan bahwa Rusia tidak punya alternatif lain selain menghadapi negara-negara yang mau ikut campur," ujar Hikmahanto dikutip dari YouTube Kompastv, Kamis (24/2/2022).
"Tetapi negara-negara yang mau ikut campur, dia harus punya legitimasi."
Hikmahanto lalu menjelaskan bahwa upaya AS dan negara lainnya melakukan embargo ekonomi terhadap Rusia tidak akan bisa berdampak besar.
"Embargo ekonomi ini tidak akan efektif untuk mencegah Presiden Putin yang akan melakukan serangan terhadap Ukraina," terang dia.
"Negara sebesar Rusia tentu bukan kayak Iran, Korea Utara, yang diembargo ekonomi terus mereka akan kerepotan, tidak."
Selanjutnya Hikmahanto mengungkit kemungkinan China akan membantu Putin jika Rusia diserang.
Sementara itu pada Kamis (24/2/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sempat menyampaikan pidato yang berisi keinginannya berdamai dengan Rusia.
"Rakyat Ukraina dan pemerintah Ukraina menginginkan perdamaian,” katanya.
Kendati demikian, Zelensky juga menyatakan bahwa jika perdamaian tidak bisa terjadi, maka Ukraina akan melawan agresi Rusia.