Breaking News:

Liga 1

Cegah Keputusan Kontroversial, Komite Wasit PSSI Bakal Tambah 2 Asisten di setiap Pertandingan

Komite Wasit PSSI menyatakan bahwa pihaknya berencana menambahkan asisten wasit yang bertugas di dekat gawang

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
Tribun Bali/Istimewa
Ketua Komisi Wasit PSSI Ahmad Riyadh (kanan). Ahmad menyebut bahwa PSSI berencana menambah dua asisten wasit dan teknologi canggih dalam setiap pertandingan Liga 1, Senin (21/2/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Komite Wasit PSSI menyatakan bahwa pihaknya berencana menambahkan asisten wasit yang bertugas di dekat gawang.

Rencana itu, muncuk dari evaluasi kinerja selama ini di mana banyak keputusan dianggap kontroversi dan tidak adil. 

Penambahan asisten wasit itu, bakal terlaksana di pekan terakhir Liga 1 2021/2022. 

Baca juga: Jadwal Liga 1 Pekan 27: Ada Derbi Jatim Persebaya Vs Arema FC, Persib Bandung Lawan Tim Papan Bawah

Baca juga: Update Klasemen Liga 1 2021: Arema FC di Ambang Juara, Bali United hingga Persib Bandung Menguntit

Selain menambahkan personel, Komite Wasit juga bakal membekali asisten wasit itu dengan teknologi yang dirancang untuk memastikan gol yang masuk ke gawang tersebut. 

"Tanggal 10 - 14 Februari 2022 lalu kami datangkan asisten wasit untuk tambahan empat orang, rencana nanti digawang ada asisten wasit. Kami masih terkendala alat yang belum datang," ujar kata Ketua Komite Wasit PSSI Ahmad Riyadh, Senin (21/2/2022) dikutip dari Tribun Bali.

Bahkan alat itu dirancang untuk bisa mengetahui pelanggaran yang terjadi di dekat gawang. 

Ahmad Riyadh, menjelaskan bahwa alat itu akan terus menempel pada asisten wasit tambahan itu hingga waktu pertandingan berakhir. 

" Alat di gelang, nanti kalau ada pelanggaran dia bunyi, nanti ada tambahan asisten garis gawang, untuk melihat gol atau tidak, dan lihat pelanggaran di area gawang. Yang krusial di area gawang," jelas Ahmad Riyadh.

Alat itu, merupakan Goal Line Technology (GLT) atau teknologi garis gawang.

Banyak juga yang menyebut teknologi itu dengan sebutan hawkeye. 

GLT sendiri dikembangkan di Inggris oleh Dr Paul Hawkins, yang merupakan insinyur di Roke Manor Research Limited, anak perusahaan Siemens di Romsey, Inggris.

Baca juga: Nasib Sial Bek Asing PSS Sleman, Tak Bermaksud Ucap Kata Kasar ke Wasit namun Dikenai Sanksi 4 Laga

Lebih lanjut,  Ahmad menyebut bahwa rencana ini sebenarnya sudah ada sejak lama. 

Rencana awalnya adalah asisten wasit dan alat canggih itu sudah mulai bekerja di awal tahun 2021 tepatnya pada 5 Januari. 

Namun, pihak AFC yang memberikan pelatihan baru hadir pada tanggal 10 Februari dan kini tinggal menunggu alat tersedia. 

"Harusnya seri 4 kemarin sudah mulai, tapi alatnya belum datang, mereka (wasit) juga sudah dilatih, pelatihannya dari AFC datang kasih pelatihan 10 - 14 Februari 2022 di Bali di kumpulimln semua wasit dan asisten wasit," tegasnya.

Akan Ada Pembinaan

Selain melakukan penambahan wasit dan menerapkan teknologi canggih, Komite Wasit juga berencana melakukan pembinaan. 

Pembinaan itu, dilakukan kepada pihak-pihak yang dirasa keputusannya tidak adil setelah sebelumnya dilakukan evaluasi. 

Misalnya terhadap wasit yang memimpin jalannya pertandingan Bali United dan PSIS Semarang yang banyak dikeluhkan penggemar Bali United. 

"Komite Wasit PSSI menyadari, bahwa selain permainan sepakbola itu sendiri yang disorot, kepemimpinan wasit pun akan menjadi sorotan," kata Ahmad.

"Maka dengan beberapa keterbatasan pada masa pandemi ini, kami menjalankan program depelovment berkala dengan metode virtual."

Ahmad, juga berjanji bila menemukan kesalahan dalam kinerja wasit, dirinya akan menerapkan sanksi. 

Namun, pihaknya juga meminta pengertian bahwa memang tugas wasit adalah berat. 

Menurutnya kewajaran bila seorang wasit melakukan kesalahan dan hal itu yang akan dievaluasi.

"Kami selalu objektif dalam melihat dinamika terkait kepemimpinan wasit. Wasit berkinerja baik akan mendapat reward, yang berkinerja buruk akan mendapat punishment (hukuman)." 

Pandemi Covid-19, membuat hal-hal seperti itu semakin tak terhindarkan.

Namun, pihaknya menegaskan bahwa hal itu merupakan kesalahan teknis di lapangan dan bukan merupakan bentuk kecurangan.

"Setelah kompetisi vakum selama 1,5, lalu dimulai kembali pada tahun 2021, dengan waktu persiapan yang terbatas, maka hal-hal yang tidak ideal pun tidak terhindarkan, contohnya sosialisasi Laws of the Game secara menyeluruh kepada klub peserta kompetisi. Hal ini menajdi catatan untuk perbaikan pada kompetisi musim berikutnya, "ujarnya.

Adapun, saksi yang dimaksudkan adalah sebuah model pembinaan yang memastikan bahwa kinerjanya ke depan akan lebih baik. 

Terkait pertandingan terakhir, pihaknya masih akan melakukan pendalaman terlebih dahulu. 

"Jika hasil analisa tersebut ternyata keputusan wasit keliru, maka wasit atau asisten wasit bersangkutan akan dievaluasi, dibina, dan diedukasi kembali. Jika keputusan Wasit/AW benar, maka kami apresiasi." (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Lainnya

Artikel ini diolah dari Tribun Bali yang berjudul WASIT Liga 1 Buat Keputusan Kontroversial, Komite Wasit Wacanakan Tambah Asisten di Dekat Gawang dan Akui Ada Kesalahan dan Perlu Dibina, Komite Wasit PSSI Angkat Suara Terkait Kontroversi Wasit Liga 1

Sumber: Tribun Bali
Tags:
Liga 1 2021PSSIWasitInggrisHawkeyeGoal Line Technology (GLT)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved