Breaking News:

Terkini Daerah

Bermula dari Minta Diobati, Pria yang Tinggal di Ponpes Banyuwangi Tega Bacok Kiainya

Diduga, Darmanto melakukan aksinya karena Affandi gagal mengobati sakit perut yang dialami Darmanto. 

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
Tribun Bali/Dwisuputra
Ilustrasi pembacokan. Diduga, Darmanto melakukan aksinya karena Affandi gagal mengobati sakit perut yang dialami Darmanto.  

Pasalnya, Kiai Affandi yang sudah menolongnya dari terlunta-lunta di jalan justru disakiti dalam arti kata yang sebenarnya. 

Adalah adik Kiai Affandi Mussafak, Lukmanul Hakim yang menceritakan terkait alasan mengapa Darmanto bisa tinggal di lingkungan ponpes. 

"Pak kiai itu kasihan kepada dia, karena tinggal sendirian. Karena itu dia ditampung di pondok pesantren," katanya. 

Darmanto sendiri merupakan perantau di Banyuwangi dan berasal dari Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Dia, memiliki dua orang anak yang berada di Palembang dan memiliki istri yang bekerja di luar negeri. 

Hingga kini, mungkin Darmanto sudah sekitar enam bulan berada di Banyuwangi

Sebelum diminta tinggal di pondok pesantren, Darmanto tinggal di Dusun Rejoagung (Jepit), Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, dan telah memiliki KTP Banyuwangi.

Lukman, juga mengatakan bahwa Darmanto baru sekitar dua minggu berada di pondok pesantren. 

"Di pondok, status Darmanto bukan santri. Dia hanya tinggal di sana dan membantu kegiatan pesantren," kata Lukman. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Lainnya

Artikel ini diolah dari Tribun Jatim yang berjudul Latar Belakang Pelaku Pembacokan Kiai di Banyuwangi, Tinggal di Ponpes, Istri Bekerja di Luar Negeri dan Kompas.com yang berjudul Kiai di Banyuwangi Diserang dengan Pisau, Pelaku Mulanya Datang dan Mengaku Sakit Perut

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Tags:
Pondok PesantrenMajelis Ulama Indonesia (MUI)BanyuwangiJawa Timur
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved