Ritual di Pantai Payangan Jember
Tangis Diana Ungkap Pesan Bripda Febriyan sebelum Tewas dalam Ritual Maut: Bilang Cuma Mau ke Pantai
Tangis Diana, istri Bripda Febriyan Duwi, pecah seusai mendengar kabar tewasnya sang suami, Minggu (13/2/2022).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Tangis Diana, istri Bripda Febriyan Duwi, pecah seusai mendengar kabar tewasnya sang suami, Minggu (13/2/2022).
Bripda Febriyan merupakan satu di antara 11 korban tewas dalam ritual maut di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur.
Dilansir TribunWow.com, Bripda Febriyan selama ini bertugas di Polsek Pujer, Bondowoso.
Korban berpangkat bintara.
Di depan meja petugas Tim Disaster Victim Investigation (DVI), Diana tak kuasa menahan tangisnya.
Diana beberapa kali terlihat mengusap air matanya saat ditenangkan sang mertua.
Baca juga: Sosok Pemimpin Kelompok Ritual Maut di Pantai Payangan, Bukan Ustaz atau Kiai, Justru MC Dangdut
Baca juga: Fakta Kelompok Tunggal Jati Nusantara, Penggelar Ritual yang Berujung Tewasnya 11 Orang di Jember
Ia mengatakan Bripda Febriyan sempat berpamitan untuk pergi ke Pantai Payangan.
Namun, saat itu Bripda Febriyan tak mengatakan tujuannya datang ke lokasi kejadian.
"Bilangnya cuma mau pergi ke pantai. Tidak bilang kalau ada ritual," kata Diana, dikutip dari TribunJatim.com, Senin (14/2/2022).
Diana mengaku tak tahu jika suaminya bergabung dalam kelompok Tunggal Jati Nusantara.
Pasalnya selama ini ia dan Bripda Febriyan tinggal terpisah.
Bripda Febriyan dinas di Bondowoso, sedangkan Diana bekerja di Probolinggo.
Karena itu, saat suaminya berpamitan lewat telepon, Diana tak curiga sama sekali.
"Selama ini gak ada yang aneh sama suamiku," tandasnya.