Terkini Daerah
Belasan Tahun Tak Bertemu, Ibu Penangkap Buaya Berkalung Ban Ungkap Kerinduannya pada sang Anak
Terungkap sosok ibu Tili, pria asal Sragen yang berhasil menangkap buaya berkalung ban di Palu, Sulawesi Tengah.
Editor: Rekarinta Vintoko
"Mboke wis tuwek (ibu sudah tua), ra dasi mregawe (sudah tidak kuat bekerja), moga-moga kowe tilik mbok e le (semoga kamu menjenguk ibu nak)," tambahnya.
Waginem tak berharap sang putra pulang dalam waktu lama, namun hanya ingin berjumpa meski hanya sebentar.
"Balik yo sewayah-wayah (pulang kapan saja), ora kon balik sak teruse (tidak menyuruh pulang seterusnya), aku kangen kowe tenanan le (aku kangen kamu beneran nak)," pungkasnya.
Perasaan rindu juga tidak bisa dibendung oleh sang kakak, Tarumi.
Bahkan, Tarumi sampai meneteskan air mata karena sudah sangat lama tidak bisa berjumpa dengan adik tercintanya.
"Harapan saya adik saya bisa pulang dengan selamat, dan sehat, emaknya bisa senang kalain anaknya pulang, kan udah bertahun-tahun kangen juga," kata Tarumi sembari menitipkan air mata.
"Setiap saya berdoa, setiap puasa saya selalu mendoakan dia selamat, mudah-mudahan dia sehat, harapannya kan gitu, kalau tidak bisa pulang, ya semoga selalu sehat," jelasnya.
Diketahui, Tili merupakan anak terakhir dari lima saudara.
Kakak pertama dan kedua kini tinggal di Jawa Timur, kakak ketiga tinggal bersama dengan sang ibu di Sragen, dan kakak keempat bersama dengan Tili tinggal di Sulawesi.
Baca juga: Sosok Hili Penyelamat Buaya Berkalung Ban di Palu, 3 Minggu Berjuang hingga Korbankan Uang Pribadi
Tujuh Tahun Tak Berkomunikasi
Di balik ketangguhan sosok Tili (35), pria yang jadi 'pahlawan' karena bisa melepaskan jeratan ban di leher buaya, ada kisah yang tak banyak orang tahu.
Sosoknya viral dan dikenal seantero Indonesia, bahkan dunia karena bisa menaklukkan buaya raksasa yang selama ini merana karena ban di Palu, Sulawesi Tengah.
Ternya Tili adalah pria asli kelahiran Kabupaten Sragen.
Tili kecil bernama asli Paiman yang tinggal di Dukuh Pondok, RT 19/RW 3, Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar.
Rumah Tili yang ada di Kabupaten Sragen, masih ditinggali oleh sang Ibu, Waginem (68) dan kakak ketiganya, Tarumi (43).