Aya Cania Alami Kekerasan hingga Pilih Hengkang, Pihak Band Amigdala Klarifikasi dan Lakukan Hal Ini

TRIBUNWOW.COM - Grup band Amigdala menjadi buah bibir publik setelah mantan vokalisnya bernama Aya Canina angkat bicara soal kasus kekerasan yang dialaminya.

Aya Canina mengungkapkan hal tersebut melalui Instagram pribadinya @ayacanina pada Kamis (9/2/2022).

Aya Canina mengaku mendapatkan kekerasan saat menjalin kasih dengan satu di antara personel Amigdala.

Baca juga: Kunci Chord Gitar Lagu Kukira Kau Rumah - Amigdala: Kau Bukan Rumah

Tak tanggung-tanggung, Aya Canina mengalami kekerasan selama 3,5 tahun.

"Ya. Saya keluar dari Amigdala karena saya mengalami kekerasan dalam pacaran selama rentang waktu 3,5 tahun itu,” tulis Aya Canina

Kekerasan tersebut langsung mempengaruhi kondisi mental Aya Canina.

Aya Canina tak segan menyebut anggota Amigdala yang melakukan kekerasan pada dirinya.

“Dan itu sangat memengaruhi kondisi mental saya.

Siapa pacar saya waktu itu? Vocal 2 sekaligus Lead Gitar. Orang yang selalu bernyanyi bersama saya,” kata Aya Canina.

Aya Canina sempat mengadukan perbuatan mantan kekasihnya itu.

Kendati demikian, Aya Canina tak mendapatkan tanggapan positif dari band Amigdala sendiri.

Oleh karena itu, Aya Canina memutuskan untuk hengkang dari Amigdala.

“Saya merasa tidak didukung penuh bahkan setelah pengakuan itu saya beberkan. Tidak pernah. Sampai detik ini.

Tidak. Saya tidak akan keluar dari situ, dari Amigdala, nama yang saya buat sendiri, jika tidak ada sesuatu yang menghancurkan saya,”  imbuhnya.

Baca juga: Aya Canina Muak dengan Mantan Bandnya, Amigdala Jelaskan Tak Harus Izin Interpretasi Video Belenggu

Selang beberapa tahun, Amigdala akhirnya menanggapi aduan Aya Canina.

Amigdala memberikan tiga poin permintaan pada Aya Canina dalam menuntut keadilan.

1. Amigdala berkomitmen akan memenuhi tuntutan yang diberikan oleh penyintas kepada kami;

2. Amigdala berkomitmen untuk berpihak secara penuh kepada penyintas termasuk memberikan ruang aman dan bebas dari segala bentuk kekerasan seksual;

3. Amigdala mendukung penuh pilihan penyintas untuk mendapatkan keadilan dan pemulihan.

Selanjutnya, pihak Amigdala juga mengakui telah mengabaikan Aya Cania.

Oleh karena itu, Amigdala berkomitmen untuk menyikapi kasus kekerasan secara seserius seperti yang dialami Aya Cania.

"Kami mengakui bahwa kami telah abai dan membiarkan kekerasan terjadi sekian lama dalam tubuh kami," tulis Amigdala dalam unggahannya di Instagram, Kamis (10/2/2022).

"Maka dari itu kami berkomitmen untuk belajar dan menyikapi kasus kekerasan seksual secara serius dan mengutamakan pemenuhan hak-hak penyintas," tambahnya.

Tak hanya itu saja, Amigdala juga berkomitmen supaya hal-hal serupa tidak terulang kembali.

Bahkan, pihak Amigdala akan membentuk panduan penangan kekerasan seksual.

"Kami juga berkomitmen untuk tidak lagi melakukan kelalaian dan pengabaian dan juga memastikan tidak ada lagi kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kami

Selain itu, kami akan secara serius untuk membentuk panduan penanganan kekerasan seksual dan juga, melakukan klarifikasi nilai agar ke depannya kami tidak abai dan lalai dalam menyikapi kejadian serupa," tulis Amigdala. (TribunWow.com)

Berita terkait lainnya