Terkini Daerah
Temui Warga Desa Wadas, Ganjar Titip Pesan ke Ibu-ibu soal Uang Ganti Rugi hingga Jaga Kerukunan
Gubernur Jateng Ganjar turun langsung menemui para warga Desa Wadas membicarakan soal sengketa lahan desa yang akan digunakan sebagai tambang.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung turun menemui masyarakat Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah, pada Rabu (9/2/2022).
Setelah tiba di Desa Wadas, Ganjar menemui sejumlah warga yang telah setuju menjual lahan mereka untuk keperluan tambang batu.
Diketahui tambang batu di desa Wadas ini nantinya digunakan untuk membangun waduk Bener.
Pada video yang diunggah oleh YouTube Tribun Jateng, Ganjar nampak menyampaikan sejumlah pesan kepada warga yang ia temui.
Warga yang ditemuinya saat itu adalah warga yang setuju menjual lahan mereka.
Baca juga: LBH Yogyakarta Sebut 64 Warga Wadas Termasuk Anak-anak Ditangkap, Mabes Polri: Sudah Dipulangkan
Baca juga: Anak Bupati Langkat Ikut Urus Penjara Pribadi? Komnas HAM: Informasi Sudah Kami Dapat
Pesan Ganjar ke Warga
Petugas kepolisian yang berada di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, pada Jumat (24/4/2021). Kini ratusan polisi kembali mendatangi Desa Wadas untuk mengawal pengukuran tanah oleh BPN.
Pertama, Ganjar berpesan agar warga yang setuju menjual lahan mereka dan yang tidak setuju tetap menjaga kerukunan.
Ganjar berpesan agar kedua belah pihak tidak berseteru.
"Saling menghormati, saling menghargai," kata Ganjar.
Ganjar menyampaikan, nantinya warga yang belum setuju akan kembali diajak berunding.
Selanjutnya Ganjar menanyakan rencana para warga seusai menerima uang ganti rugi.
"Nanti rencana buat beli apa tanahnya," tanya Ganjar.
Seorang ibu-ibu menjawab ingin membagikan uang ganti rugi itu ke keluarganya yakni anak dan cucu.
Sementara itu ibu-ibu lain memberikan jawaban jauh berbeda.
"Pengennya sih mau beli mobil yang mewah," jawab seorang ibu-ibu.
Ganjar langsung menjawab dan melarang uang ganti rugi dipakai untuk hal yang tidak produktif.
"Halah angel angel (susah, susah)," ucap Ganjar.
"Enggak boleh ya, besok kalau sudah ada tetap dibelikan tanah, belikan rumah lagi, kalau masih ada sisanya buat modal usaha."
Ganjar lalu menyarankan agar pemuda yang ada di Desa Wadas bekerja di proyek bendungan jika membutuhkan pekerjaan.
Baca juga: Viral Pengakuan Wisatawan Bilang Kena Covid-19 tapi Malah Keluyuran di Malang, Begini Kata Polisi
Simak videonya:
Permintaan Maaf Ganjar
Sebelum melakukan kunjungan, Ganjar sempat menyampaikan permohonan maaf kepada warga Desa Wadas.
Permintaan maaf ini merupakan buntut dari adanya beberapa warga yang didatangi dan ditangkap oleh polisi pada Selasa (8/2/2022).
Ganjar mengunggah permintaan maafnya itu pada akun media sosial miliknya @ganjar_pranowo, Rabu (9/2/2022).
"Kejadian yang kemarin mungkin ada yang merasa betul-betul tidak nyaman, saya minta maaf dan saya yang bertanggung jawab," ucap Ganjar.
Dalam unggahannya itu, Ganjar mengaku sudah berkomunikasi intens dengan pihak kepolisian terkait nasib para warga yang ditangkap polisi.
Nantinya warga yang ditangkap dipastikan akan dipulangkan.
Kemudian Ganjar juga mengungkapkan akan berkoordinasi dengan Komnas HAM untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Berikut caption lengkap yang ditulis Ganjar:
"Bapak Ibu yang sangat saya hormati. Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat, wabil khusus masyarakat Purworejo, wabil khusus masyarakat Desa Wadas. Saya minta maaf dan saya yang bertanggung jawab
Kemarin malam saya sudah menelepon Pak Kapolda dan Pak Wakapolda. Saya menyampaikan agar warga Wadas dibebaskan dan kami bersepakat insyallah hari ini warga akan dipulangkan.
Selanjutnya, kami membuka ruang dialog dengan fasilitasi Komnas HAM agar penyelesaian masalah ini menjadi kebaikan untuk semua pihak."
Proyek Strategis Nasional
Di sisi lain, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Abioso Seno Aji menyebut tak ada kericuhan meski polisi mengirim ratusan orang ke Desa Wadas.
Dirinya, menyebut bahwa polisi di Desa Wadas hanya untuk memberikan pendampingan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Dinas PUPR, Dinas Pertanian, dan Badan Pertanahan Nasional (BPN).
"Karena ini merupakan proyek strategis nasional, maka tugas kami adalah mensuksekan kegiatan ini," ujarnya, dikutip dari Tribun Jateng.
Meski mengatakan tak ada kericuhan, dia mengonfirmasi bahwa ada lebih dari 20 orang diamankan pada Selasa (9/2/2022).
Abi menuturkan tidak ada kericuhan sejak pagi hingga saat ini.
Pihaknya menyebut masih akan menggali keterangan orang yang diamankan tersebut.
"Tadi yang diamankan sekitar 20 orang dan belum diketahui apakah warga di sini (wadas) saat ini dalam rangka penyelidikan," jelasnya.
Abi, berharap agar masyarakat dapat berpikir terbuka dan menerima proyek strategis nasional ini.
Pasalnya, pembangunan ini dilakukan demi kepentingan masyarakat banyak.
Terlebih, sudah banyak warga sekitar proyek itu yang menerima.
"Seperti diketahui sebagian besar masyarakat disini mendukung pembangunan bendungan. Toh apabila pembangunan bendungan ini terwujud akan memeberikan manfaat untuk masyarakat di sini. Ini yang harus disamakan alur pikir masyarakatnya," jelasnya. (TribunWow.com/Anung/Afzal Nur Iman)
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com yang berjudul KontraS Kecam Keras Penyerbuan di Desa Wadas Jawa Tengah: Menunjukkan Watak Sewenang-wenang dan Tribun Jateng yang berjudul 23 Orang Diamankan Saat Pengukuran Tanah di Wadas Bener Purworejo, Ini Penjelasan Wakapolda Jateng