Terkini Daerah
Siswa SMA di Bekasi Tewas Dikeroyok Gangster, Guru Bacakan Puisi Buatan Korban saat Melayat
Sebelum tewas dibunuh, seorang siswa SMA di Bekasi sempat membuat sebuah puisi penuh makna tentang agama.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Isi Puisi Korban
Abdul Hafidz (tengah) bersama istri menunjukkan foto putra mereka, Luthfi Erlangga Hafidz (17) yang tewas dikeroyok sekelompok orang karena dituduh maling saat mencari kucing di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/2/2022).
Puisi yang ditulis oleh korban diketahui berjudul 'Salat menuju kebaikan'.
Berikut isi puisi yang ditulis korban:
Aku adalah perintah Tuhanmu.
Aku telah diwajibkan atasmu.
Aku adalah pembeda, antara kau dan musuhmu.
Penuhilah panggilanku, niscaya engkau beruntung.
Kerjakanlah aku, niscaya engkau bahagia.
Jagalah aku, niscaya engkau akan selamat.
Dirikanlah aku, niscaya Ia merahmati dan menaungimu.
Aku membawa kebaikan dan ketenangan.
Aku adalah jalan menuju surga.
Aku adalah kebaikan untukmu.
Selain menjadi murid yang teladan, korban aktif mengikuti sejumlah organisasi siswa seperti pramuka, badminton dan terakhir kelas tahfiz Qur'an.
"Gurunya bilang dia ada niat mau ikut tahfiz, anak saya enggak pernah macam-macam dia tipikal anak rumahan enggak pernah ke mana-mana pulang sekolah," ungkap ibu korban.
Awal Mula Diteriaki
Kapolsek Tarumajaya, AKP Edy Suprayitno mengiyakan bahwa korban awalnya pergi keluar rumah mencari kucing peliharaannya yang hilang.
Menggunakan motor, LEH pergi keluar rumah mencari kucingnya termasuk ke kolong mobil.
"Pada saat saudara L mencari kucingnya di kolong mobil, ditegur oleh saudara E," ujar AKP Edy.
AKP Edy menjelaskan, korban tak terima dituduh hendak mencuri hingga akhirnya terjadi cekcok antara LEH dan E.
Korban diketahui diteriaki oleh E setelah cekcok mulut selesai.
"Akhirnya korban menuju kendaraannya, namun ketika jalan korban diteriaki oleh si E," jelas AKP Edy.
Setelah diteriaki oleh E, korban kemudian dikejar oleh enam pemuda bersenjata tajam dan terjadi pengeroyokan yang mana para pelaku menggunakan senjata tajam.
"Sampai saat ini masih kita dalami motif kenapa E meneriaki maling," ujar AKP Edy.
"Karena dari hasil cek TKP tidak ada barang-barang hasil curian yang dibilang oleh si E ini," sambungnya.
Korban Ditinggal Kabur
AKP Edy memastikan kasus ini bukan pembegalan namun aksi main hakim sendiri.
"Yang jelas ini bukan kasus pembegalan, karena korban ini sempat diteriaki maling oleh kelompok tersangka," ujar AKP Edy.
Korban kala itu keluar dari rumah menggunakan sepeda motor.
Korban berpergian keliling komplek untuk mencari kucingnya yang hilang.
Ia kemudian pergi hingga keluar komplek perumahannya.
"Si korban awalnya sedang mencari kucingnya yang hilang, bawa motor seorang diri, lalu berpapasan dengan kelompok tersangka," ucap AKP Edy.
Baca juga: Profil AKP Novandi Arya Kharisma, Anak Gubernur Kaltara yang Meninggal dalam Kecelakaan di Jakarta
Di dekat Perumahan Taman Harapan Mulya Regency, korban bertemu dengan sekelompok OTK.
Saat itu korban dituduh oleh para pelaku sebagai maling.
Cekcok kemudian terjadi antara korban dan para pelaku.
"Lalu korban dikejar oleh pelaku menggunakan senjata tajam," ucap AKP Edy.
Korban awalnya terkena serangan di bagian kepala.
Ketika terkena bacokan pelaku, bagian kepala korban mengalami luka parah namun korban masih berusaha kabur dari kejaran para pelaku.
"Korban pada saat itu masih mengendarai motor walau kepalanya sudah kena tebasan senjata tajam," ujar AKP Edy.
Namun karena luka yang parah, sekitar 25 meter dari lokasi serangan pertama korban kemudian terjatuh.
"Walau sudah terjatuh korban masih di aniaya oleh pelaku sehingga menyebabkan korban terkena bacokan di bahu lengan sebelah kanan," jelas AKP Edy.
Seusai korban tewas, para pelaku pergi kabur meninggalkan korban begitu saja di jalan.
"Korban meninggal dunia di tempat dan didekat motor miliknya, para pelaku sempat melarikan diri menggunakan empat sepeda motor," ucap AKP Edy.
Orangtua korban AH mengiyakan bahwa anaknya itu sempat keluar dari rumah pada malam hari.
"Anak saya jam 11 jam 12 malam itu memang suka keluar rumah buat jajan beli susu, roti atau siomay, karena sebelum tidur mungkin ingin ngemil keluar rumah," kata AH, Rabu (9/2/2022).
"Anak saya memang suka kucing, tapi bagi saya dia keluar rumah untuk menjemput takdirnya," jelas AH. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tewas Diteriaki Maling saat Cari Kucing, Orang Tua Korban: Anak Saya Keluar untuk Jemput Takdirnya, Pelaku Pengeroyokan Pemuda di Bekasi Ternyata Gangster, Polisi Ungkap Motif Sepele Habisi Nyawa, Puisi Terakhir Pemuda yang Tewas Diteriaki Maling Menyayat Hati, Guru dan Sang Ibu Bocorkan Sikapnya dan Kucing Hilang Nyawa Pemilik Melayang, Tragis Pengeroyokan Salah Sasaran di Tarumajaya Bekasi