Terkini Daerah
Bersenjata Celurit hingga Pedang, Geng Brother Street Bunuh Pria di Bekasi yang sedang Cari Kucing
Total terdapat enam pelaku yang melakukan pengeroyokan terhadap seorang remaja hingga korban tewas mengenaskan.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Pelaku Ngaku Spontan
Abdul Hafidz (tengah) bersama istri menunjukkan foto putra mereka, Luthfi Erlangga Hafidz (17) yang tewas dikeroyok sekelompok orang karena dituduh maling saat mencari kucing di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/2/2022).
"Satu bilah celurit sudah kita amankan juga, masih ada satu senjata tajam lagi berupa samurai (katana) masih kita cari," ungkap Kapolsek Tarumajaya AKP Edy Suprayitno, Kamis (10/2/2022).
Menurut keterangan AKP Edy, geng Brother Street kerap beraksi melakukan penganiayaan secara acak.
Sebelumnya geng tersebut semmpat melakukan penganiayaan terhadap seorang warga di wilayah Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.
"Lima bulan lalu kasusnya sama bacok orang hingga luka, jadi motif mereka ini spontan aja," jelas AKP Edy.
Para pelaku diketahui sempat meneriaki korban maling besi lalu langsung melakukan pengeroyokan.
Korban diketahui sempat membantah melakukan pencurian namun tak dihiraukan para anggota geng tersebut.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh warga setempat.
Korban dipastikan tewas karena luka parah di bagian kepala.
Sempat Kabur saat Sekarat
AKP Edy memastikan kasus ini bukan pembegalan namun aksi main hakim sendiri.
"Yang jelas ini bukan kasus pembegalan, karena korban ini sempat diteriaki maling oleh kelompok tersangka," ujar AKP Edy.
Korban kala itu keluar dari rumah menggunakan sepeda motor.
Korban berpergian keliling komplek untuk mencari kucingnya yang hilang.
Ia kemudian pergi hingga keluar komplek perumahannya.
"Si korban awalnya sedang mencari kucingnya yang hilang, bawa motor seorang diri, lalu berpapasan dengan kelompok tersangka," ucap AKP Edy.
Baca juga: Profil AKP Novandi Arya Kharisma, Anak Gubernur Kaltara yang Meninggal dalam Kecelakaan di Jakarta
Di dekat Perumahan Taman Harapan Mulya Regency, korban bertemu dengan sekelompok OTK.
Saat itu korban dituduh oleh para pelaku sebagai maling.
Cekcok kemudian terjadi antara korban dan para pelaku.
"Lalu korban dikejar oleh pelaku menggunakan senjata tajam," ucap AKP Edy.
Korban awalnya terkena serangan di bagian kepala.
Ketika terkena bacokan pelaku, bagian kepala korban mengalami luka parah namun korban masih berusaha kabur dari kejaran para pelaku.
"Korban pada saat itu masih mengendarai motor walau kepalanya sudah kena tebasan senjata tajam," ujar AKP Edy.
Namun karena luka yang parah, sekitar 25 meter dari lokasi serangan pertama korban kemudian terjatuh.
"Walau sudah terjatuh korban masih di aniaya oleh pelaku sehingga menyebabkan korban terkena bacokan di bahu lengan sebelah kanan," jelas AKP Edy.
Seusai korban tewas, para pelaku pergi kabur meninggalkan korban begitu saja di jalan.
"Korban meninggal dunia di tempat dan didekat motor miliknya, para pelaku sempat melarikan diri menggunakan empat sepeda motor," ucap AKP Edy.
Orangtua korban AH mengiyakan bahwa anaknya itu sempat keluar dari rumah pada malam hari.
"Anak saya jam 11 jam 12 malam itu memang suka keluar rumah buat jajan beli susu, roti atau siomay, karena sebelum tidur mungkin ingin ngemil keluar rumah," kata AH, Rabu (9/2/2022).
"Anak saya memang suka kucing, tapi bagi saya dia keluar rumah untuk menjemput takdirnya," jelas AH. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tewas Diteriaki Maling saat Cari Kucing, Orang Tua Korban: Anak Saya Keluar untuk Jemput Takdirnya, Pelaku Pengeroyokan Pemuda di Bekasi Ternyata Gangster, Polisi Ungkap Motif Sepele Habisi Nyawa dan Kucing Hilang Nyawa Pemilik Melayang, Tragis Pengeroyokan Salah Sasaran di Tarumajaya Bekasi