Breaking News:

Terkini Daerah

Sosok Habib Yusuf Alkaf, Tersangka Pencabulan di Pamekasan, Minta Dipijat agar Korban Dapat Berkah

Inilah sosok Habib Yusuf bin Luqman Alkaff alias Habib Yusuf Alkaf yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pencabulan anak.

Cabuli 2 Koban dengan Modus Pijat agar Berkah

Jemaah Habib Yusuf Alkaf mendatangi Mapolres Pamekasan dan meminta Habib Yusuf Alkaf dibebaskan, Senin (31/1/2022) malam. Habib Yusuf Alkaf ditangkap polisi karena terkait kasus dugaan pencabulan anak di bawah umur.

Yusuf mencabuli 2 anak di bawah umur di dalam studio tempat pembuatan konten pengajian yang diunggah di akun Youtube-nya.

Yusuf adalah warga Desa Panaguan, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan.

Kasat Reskrim Polres Pamekasan Tomy Prambana menjelaskan 2 korban adalah santri tersangka.

Oleh pelaku, korban diajak ke dalam studio kemudian disuruh memijat tubuhnya.

Setelah memijat, korban kemudian diminta merangsang sampai tersangka ejakulasi.

Air mani yang keluar dari tersangka kemudian diminta diusapkan ke wajah korban dengan dalih untuk mendapatkan berkah dan awet muda.

Tersangka melakukan pencabulan dengan iming-iming supaya korban awet muda.

"Tersangka tidak sampai menyetubuhi kedua korban sehingga korban tidak sampai hamil," ujar Tomy Prambana, Kamis (3/2/2022).

Tindakan tersangka dilakukan berulang-ulang. Pengakuan korban ada yang dua kali dan ada yang sampai tiga kali.

Tomy menambahkan, kondisi kedua korban saat ini dalam keadaan trauma berat.

Bahkan salah satu korban sampai meninggalkan rumahnya dan pindah tempat tinggal ke Jakarta.

Sedangkan korban lainnya masih dalam tahap pendampingan oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP3A) Kabupaten Pamekasan.

"Untuk penyembuhan trauma, P2TP3A yang mendampingi karena korban mengalami trauma berat," ungkapnya.

Keluarga korban melaporkan kejadian tersebut ke polisi pada September 2021.

Baca juga: Sebut Korban Merasa Trauma, Polisi Ungkap Modus Pencabulan Habib Yusuf Alkaf: Terjadi 2-3 Kali

Ditahan di Polres Pamekasan

Kasat Reskrim Polres Pamekasan AKP Tomy Prambana juga menegaskan kabar yang menyebutkan tersangka pencabulan terhadap anak di bawah umur itu bebas adalah hoaks.

Sejak ditangkap Senin (31/1/2022), warga Desa Panaguan, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan itu ditahan di rumah tahanan Polres Pamekasan.

“Tidak benar kalau tersangka dilepas karena ada desakan dari massa yang datang ke Polres kemarin malam,” ujar Tomy Prambana di Pamekasan, Rabu (2/2/2022).

Ia mengatakan sejak kasus tersebut dilaporkan, tersangka tak kooperatif dan tak pernah datang saat dipanggil kepolsian.

Bahkan, dua kali surat panggilan polisi yang dikirim ke rumah tersangka diabaikan.

Ia juga membantah kabar yang menyebut Yusuf ditangkap saat mengisi pengajian.

Namun Yusuf ditangkap saat jalan di wilayah Kecamatan Omben, Sampang, Madura.

Menurut Tomy, tersangka sempat pindah tempat tinggal dari Kabupaten Pamekasan ke Kabupaten Sampang.

Rumah Yusuf di Pamekasan sudah kosong saat didatangi polisi.

“Tersangka pindah tempat tinggal ke wilayah Kecamatan Omben Kabupaten Sampang,” kata Tomy.

Kepala Bagian Humas Polres Pamekasan Nining Dyah menjelaskan terkait kasus tersebut polisi telah menyita beberapa barang bukti.

Seperti baju hem motif kotak-kotak berwarna merah, sebuah kerudung polos berwarna merah, serta sebuah sarung warna merah bertulisan Kang Santri.

"Tersangka akan ditahan sampai tanggal 20 Februari mendatang untuk kepentingan penyidikan. Penahanan itu penting agar tersangka tidak melarikan diri atau mau menghilangkan barang bukti," ungkap Nining.

Atas perbuatan tersangka, polisi menjerat tersangka dengan pasal 82 ayat (1), ayat (2) Jo Pasal 76E undang-undang RI No. 17 tahun 2016 tentang penetapan perpu Nomor 1 Tahun 2016, tentang perubahan kedua atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Di mana setiap orang dilarang melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, maka ancamannya pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun dan denda Rp 5 miliar. (*)

Baca berita lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dikenal Sebagai Habib, Ini Sosok Yusuf Alkaf yang Cabuli 2 Santri, Minta Dipijat Agar Korban Dapat Berkah"

Halaman
Sumber: Kompas.com
Tags:
PamekasanMaduraHabib Yusuf AlkafSosokKasus PencabulanPencabulan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved