Terkini Daerah
Detik-detik Siswa SD di Tasikmalaya Meninggal seusai 2 Hari Divaksin, Ternyata Idap Penyakit Ini
Seorang siswa asal Kelurahan Sukanagara, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, D (10) meninggal dunia seusai divaksin Covid-19.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
Idap Penyakit Ini
Ilustrasi - Seorang siswa asal Kelurahan Sukanagara, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, D (10) meninggal dunia seusai menjalani vaksinasi Covid-19. (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)
Kendati demikian, pihak keluarga tak menyalahkan siapa pun dalam kejadian ini.
Keluarga meyakini kematian D sudah menjadi takdir.
"Walau kami masih sangat berduka karena tiba-tiba saja kehilangan almarhum, kami menerima ini sebagai takdir Yang Mahakuasa," ungkapnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Uus Supangat menyebut D meninggal akibat DBD.
Hal tersebut diketahui setelah D menjalani tes lab dari sampel darahnya.
"Kami cek ke RSU ternyata positif DBD, dengan kondisi demam akut," terang Uus.
Baca juga: Sosok Abdul Rahim, Joki Vaksin di Pinrang Ternyata Sudah 17 Kali Divaksin, Kini Ditetapkan Tersangka
Baca juga: Terima 17 Dosis dan Rasakan Efek Badan Panas hingga Sulit Tidur, Joki Vaksin di Pinrang: Biasa Saja
"Tak Musim DBD"
Menanggapi pernyataan Dinkes Kota Tasikmalaya, Jajang melontarkan bantahan.
Pasalnya, menurut Jajang di desanya sedang tidak musim DBD.
"Dari pihak RSUD sudah menyampaikan hasil laboratorium sampai meninggal akibat DBD akut," kata Jajang, dikutip dari Kompas.com, Selasa (18/1/2022).
"Alhamdulillah jarang mengeluh anaknya selama ini. Anak itu selalu ceria. Kalau kita tahu sakit DBD, tentunya keluarga akan secepatnya mengambil langkah atau melarang divaksin."
"Soalnya di sini tak ada yang DBD, kalau dibilang musim harus banyak. Ini juga baru menemukan setelah ada pemeriksaan kemarin dari rumah sakit ke korban." (TribunWow.com)