Liga 1
Slemania-BCS Masih Ingat dengan Kasus Dokter Gadungan Milik PSS Sleman? Begini Kabar Terbarunya
PSS Sleman sempat membuat publik gempar karena kasus dokter gadungan, Elwizan Aminudin.
Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - PSS Sleman sempat membuat publik gempar karena kasus dokter gadungan, Elwizan Aminudin.
Dilansir TribunWow.com, PSS Sleman langsung mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak seusai kasus itu beredar luas dan diketahui khalayak umum.
Selain warganet, PSS Sleman mendapat komentar negatif dari pendukungnya sendiri, Slemania dan Brigata Curva Sud (BCS).
Baca juga: Suporter Slemania dan BCS Beri Apresiasi meski PSS Sleman Takluk 0-2 dari Arema FC
Baca juga: Daftar Bursa Transfer ke-2 Liga 1: Persiraja-PSS Terbanyak, Persebaya, Persipura dan Persib Kalem
Bagaimana tidak, Super Elja yang berlaga di kasta tertinggi Liga Sepak Bola Nasional justru mengalami kecolongan.
Setelah mendapat banyak sorotan tajam dan disinyalir merugikan klub, PSS Sleman melaporkan Elwizan Aminudin ke pihak yang berwajib.
Lantas, bagaimana update atau perkembangan terbaru terkait kasus Elwizan Aminudin?
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Jogja pada Minggu (16/1/2022), pihak berwajib belum berhasil melacak keberadaan dari Elwizan Aminudin.
Kabar kurang mengenakkan tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PSS), Andywardhana Putra.
Padahal Elwizan Aminudin telah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO).
"Sampai saat ini kepolisan Sleman belum berhasil menemukan Amin sang dokter gadungan walaupun sudah ditetapkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO)," kata Andy saat dihubungi Tribun Jogja, Minggu (16/1/2022).
Andy menambahkan, pihaknya juga belum mendapatkan kabar dari keluarga Elwizan Aminudin.
"Belum ada titik terang dari polisi juga soal keluarganya," kata Andy.
Andy berharap, Elwizan Aminudin segera ditemukan bisa kasus bisa diselesaikan secara cepat.
"Mudah-mudahan keseriusan pihak kepolisian dalam kasus ini bisa segera menemukan titik terang agar tidak ada lagi korban baru dari sang dokter gadungan," pungkas Andy.