Terkini Daerah
Sebelum Tewas, Istri di Semarang Sempat Minta Tolong Tetangga tapi Malah Dihujani Tikaman Suami
Polisi mengaku akan berusaha menyembuhkan trauma anak bungsu Khanifah alias Andre, suami yang membunuh istrinya di Semarang, Jawa Tengah.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
Korban Sempat Minta Tolong
Polisi saat melakukan olah TKP di lokasi pembunuhan wanita di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (15/1/2022). (Tribun Jateng/Ivan Arifianto)
Pembunuhan sadis itu dilakukan pelaku dengan menikam leher korban.
Saat itu korban sempat minta tolong pada tetangga kosnya.
Namun, pelaku justru menghujani korban dengan 14 tusukan.
Warga yang melihat kejadian tak berani menolong karena takut melihat pelaku membawa pisau dapur.
"Warga yang melihat saat kejadian, pelaku sudah memegang pisau jadi tidak berani masuk rumah."
"Namun saat pertama kali kejadian saksi memanggil mbak Yuni pelaku sudah berkali-kali menikam," tutupnya.
Korban Minta Dibunuh
Polisi berhasil menguak alasan suami membunuh istrinya menggunakan pisau dapur di Semarang Barat, Jawa Tengah.
Dilansir TribunWow.com, pelaku menyebut korban pernah meminta untuk dibunuh olehnya.
Hal itu disebabkan karena pelaku selama dua tahun tak bekerja.
Selain itu, pelaku juga mengalami sakit kepala hingga menolak permintaan istrinya untuk mencari kerja.
Baca juga: Datang Lagi ke TKP, Begini Detik-detik Penangkapan Pria yang Bunuh Istrinya di Semarang
Baca juga: Sikap Aneh Suami di Semarang sebelum Bunuh Istri, Minta Pisah dari Mertua dan Selalu Buntuti Korban
Sebelum pembunuhan terjadi, pasangan suami istri itu sempat cekcok di rumah kos Jalan Srinindito Baru RT 11 RW 1, Kelurahan Ngemplak Simongan Kecamatan Semarang Barat, Sabtu (15/1/2022) lalu.
Di hadapan polisi, pelaku mengaku sempat marah saat dipaksa mencari kerja oleh istrinya.
Saat itu, pelaku yang tengah sakit terpancing emosi hingga menghabisi nyawa korban karena juga merasa tersinggung karena diminta berobat oleh sang istri.
"Hal itulah membuat tersinggung dan membunuh istri," ungkap Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, dikutip dari TribunJateng.com, Senin (17/1/2022).
Di sisi lain, pelaku menyebut kesal karena korban kerap memarahinya karena tak punya pekerjaan.
Pelaku mengaku sakit kepala karena pernah mengalami kecelakaan.
Sakit kepala itu disebutnya merupakan efek kecelakaan yang dialaminya.
"Iya benar istri saya juga sering marah- marah karena saya menganggur," ujar pelaku.
"Hal ini menyebabkan saya kehilangan konsentrasi dan tidak bekerja."
Pelaku dan korban sudah delapan tahun membina rumah tangga.
Sebelum mengalami kecelakaan, pelaku pernah bekerja sebagai kuli angkut di Semarang.
Namun seusai kecelakaan ia tak bekerja.
Terhitung pelaku sudah dua tahun menganggur.
Pelaku mengaku frustrasi karena tak kunjung sembuh hingga pernah meminta korban membunuhnya.
Namun, korban justru meminta dibunuh olehnya.
"Iya benar istri saya minta dibunuh akhirnya saya bunuh. Istri saya bunuh dengan pisau di bagian leher," ungkapnya.
Korban Murung dan Diam
Dikutip dari TribunJateng.com, pelaku sendiri berhasil diamankan beberapa jam setelah pembunuhan terjadi.
"Iya pelaku sudah tertangkap," ujar Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar, Sabtu (15/1/2022).
Warga setempat mengaku sempat melihat pelaku keluar dari TKP dalam kondisi berlumuran darah membawa pisau.
Namun karena diancam, warga takut menghentikan pelaku.
"Pelaku hanya diam saat keluar dari rumah kontrakan kemudian menaiki kendaraan terus turun (pergi)," ujar tetangga korban, Kenan.
"Saya tidak tahu lari ke mana, tapi menurut informasi lari ke rumah perempuannya ambil anaknya yang kecil," kata dia.
Diketahui korban dan pelaku memiliki dua orang anak.
Saat kabur dari TKP, pelaku ternyata membuang pisau yang ia gunakan untuk membunuh korban, di sebuah lapangan tidak jauh dari TKP.
Kenan menyampaikan, warga setempat juga sempat mendengar suara jeritan dari TKP.
Korban ditemukan di ruang tamu dalam kondisi tengkurap dan bersimbah darah.
Di jasad korban ditemukan sejumlah luka tikaman.
Korban terakhir terlihat pulang dari tempat kerja di sebuah konveksi yang tak jauh dari TKP.
Kala itu korban pulang kerja dijemput oleh pelaku.
Hal ini diungkapkan oleh teman korban, Dwi Lisyiani.
"Habis itu dengar korban diserang suaminya," katanya.
Dwi mengaku sempat melihat wajah korban tampak murung setelah pulang kerja.
Tak hanya itu, korban juga diam saja ketika ditanya.
"Tadi ditanya kenapa ada masalah apa namun diam saja," terang Dwi.
Menurut Martoyo selaku Ketua RT setempat, korban dan pelaku baru dua minggu tinggal di kontrakan.
"Kalau masalah keluarganya maaf saya tidak tahu," ujar dia.
Korban dan pelaku bahkan belum diperkenalkan ke warga setempat. (TribunWow.com)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kata Terakhir Istri yang Dibunuh Suaminya di Semarang, Ada 14 Tusukan di Tubuhnya, MENGEJUTKAN! Alasan Pembunuh Istri di Semarang Mengaku Disuruh Korban untuk Membunuhnya, Andre Pembunuh Istri di Semarang Jadi Posesif sejak Pulang dari Magetan: Istri Pergi Selalu Diikuti dan Suami Pembunuh Istri di Simongan Semarang Ditangkap, Pelaku Sempat Dikejar Keluarga Korban