Terkini Daerah
Sikap Aneh Suami di Semarang sebelum Bunuh Istri, Minta Pisah dari Mertua dan Selalu Buntuti Korban
Sebelum menghabisi istrinya, seorang suami di Semarang sempat menunjukkan sejumlah perilaku aneh.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
Berubah Jadi Posesif
Lokasi pembunuhan di sebuah rumah kontrakan di Jalan Srinindito Baru RT 11 RW 1 Ngemplak Simongan, Semarang Barat, Sabtu (15/1/2022).
Namun, sikap pelaku tiba-tiba berubah setelah ia meminta berpisah rumah dari kediaman mertua.
Pelaku beralasan ingin hidup mandiri bersama istri di sebuah kontrakan.
Keluarga korban mengatakan, tidak pernah ada masalah selama Andre tinggal bersama mertua.
Diketahui Andre sudah tujuh tahun tinggal di rumah mertua bersama istrinya.
"Kehidupan mereka harmonis," ujar Eni.
Eni mengaku baru merasakan perbuahan sikap yang drastis dari pelaku seusai keduanya mengontrak rumah sendiri.
Pelaku tiba-tiba membatasi ruang gerak sang istri dan menjadi posesif.
Kemana pun istrinya pergi, pelaku selalu mengikuti bahkan saat bertemu dengan keluarga.
Komunikasi korban juga jadi dibatasi oleh pelaku.
"Adik saya dibatasi komunikasinya oleh suami," terang Eni.
Korban Murung dan Diam
Dikutip dari TribunJateng.com, pelaku sendiri berhasil diamankan beberapa jam setelah pembunuhan terjadi.
"Iya pelaku sudah tertangkap," ujar Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar, Sabtu (15/1/2022).
Warga setempat mengaku sempat melihat pelaku keluar dari TKP dalam kondisi berlumuran darah membawa pisau.
Namun karena diancam, warga takut menghentikan pelaku.
"Pelaku hanya diam saat keluar dari rumah kontrakan kemudian menaiki kendaraan terus turun (pergi)," ujar tetangga korban, Kenan.
"Saya tidak tahu lari ke mana, tapi menurut informasi lari ke rumah perempuannya ambil anaknya yang kecil," kata dia.
Diketahui korban dan pelaku memiliki dua orang anak.
Saat kabur dari TKP, pelaku ternyata membuang pisau yang ia gunakan untuk membunuh korban, di sebuah lapangan tidak jauh dari TKP.
Kenan menyampaikan, warga setempat juga sempat mendengar suara jeritan dari TKP.
Korban ditemukan di ruang tamu dalam kondisi tengkurap dan bersimbah darah.
Di jasad korban ditemukan sejumlah luka tikaman.
Korban terakhir terlihat pulang dari tempat kerja di sebuah konveksi yang tak jauh dari TKP.
Kala itu korban pulang kerja dijemput oleh pelaku.
Hal ini diungkapkan oleh teman korban, Dwi Lisyiani.
"Habis itu dengar korban diserang suaminya," katanya.
Dwi mengaku sempat melihat wajah korban tampak murung setelah pulang kerja.
Tak hanya itu, korban juga diam saja ketika ditanya.
"Tadi ditanya kenapa ada masalah apa namun diam saja," terang Dwi.
Menurut Martoyo selaku Ketua RT setempat, korban dan pelaku baru dua minggu tinggal di kontrakan.
"Kalau masalah keluarganya maaf saya tidak tahu," ujar dia.
Korban dan pelaku bahkan belum diperkenalkan ke warga setempat.
Pelaku Bawa Anaknya
Setelah membunuh korban, pelaku mendatangi rumah mertuanya.
Di sana pelaku membawa pergi anaknya yang paling kecil.
Namun pada saat itu belum ada yang tahu bahwa pelaku telah melakukan pembunuhan.
"Tadi saudara saya bilang lek Andre tangane metu getehe dan anake digowo (mas Andre tangannya metu getehe anake digowo) dan yang lihat pelaku langsung pergi. Waktu itu saya lagi dibelakang," ujar Kakak korban, Endah.
Setelah kabur membawa anaknya, pihak keluarga korban sempat mengejar pelaku.
"Tadi ketemu suami saya ketemu pelaku di SPBU tangannya penuh darah dan sedang cuci tangan. Suami saya mengiranya pelaku jatuh dan tidak tahu kalau habis menusuk adik saya," ujar Endah.
Sempat terjadi aksi kejar-kejaran hingga akhirnya polisi berhasil mengamankan pelaku. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Pembunuhan Penjahit di Semarang: Suami Pergi Berlumuran Darah Bawa Pisau, Ancam Warga yang Tanya, Andre Pembunuh Istri di Semarang Jadi Posesif sejak Pulang dari Magetan: Istri Pergi Selalu Diikuti dan Suami Pembunuh Istri di Simongan Semarang Ditangkap, Pelaku Sempat Dikejar Keluarga Korban