Terkini Daerah
Motif Sepele Ibu Aniaya Anak Kandung hingga Tewas di Jember, Korban Dihajar Pakai Sapu hingga Gayung
Seorang ibu asal Desa Jamintoro, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember, Jawa Timur, resmi ditetapkan sebagai tersangka seusai membunuh anak kandung.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Seorang ibu asal Desa Jamintoro, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember, Jawa Timur, resmi ditetapkan sebagai tersangka seusai membunuh anak kandungnya yang baru berusia enam tahun, RS.
Dilansir TribunWow.com, IR tega berkali-kali memukuli korban menggunakan gayung dan sapu.
Tubuh korban yang dihajar IR di antaranya kepala, kakai, dan tangan.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jember, Iptu Dyah Vitasari mengatakan korban mengalami memar pada sejumlah bagian tubuh.
“Kaki dan tangannya dipukul pakai sapu berulang kali hingga memar,” ungkap Dyah, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (8/1/2022).
Baca juga: Sekap dan Aniaya Bocah 5 Tahun di Sumedang, Hubungan Tersangka dengan Korban Masih Tanda Tanya
Baca juga: Pengakuan Pria yang Aniaya Imam Masjid di Luwu hingga Tewas, Sempat Tunggu Korban di Depan Masjid
Di hadapan polisi, IR mengaku memukul korban karena kesal hanya karena anaknya buang air di celana.
Seusai dihajar membabi buta oleh IR, korban mengalami demam, sesak napas, muntah-muntah, hingga sempat dilarikan ke tenaga medis setempat.
Nahas, korban akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Untuk memertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka IR dijerat dengan pasal 76 C junto Pasal 80 ayat (3) UU No 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan atau pasal 5a junto pasal 44 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.
Pelaku terancam dengan hukuman 15 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 3 miliar.
Kronologi Kejadian
Kapolsek Sumberbaru, AKP Fatchur Rahman menyebut korban tewas seusai mengalami sesak nafas dan mual.
"Tak lama setelah meninggal, kami mendapat laporan dari Pak Kades, yang mendengar keresahan dan kecurigaan warga sekitar," ungkap Fatchur, dikutip dari SURYA.co.id, Kamis (6/1/2022).
"Ada dugaan bocah ini mengalami tindak kekerasan."
Baca juga: Anak Tega Bunuh Ayah Kandung lalu Lukai Kakak, Langsung Sembunyi di Kamar Mandi seusai Kejadian
Baca juga: Pengadilan Tinggi Kuatkan Vonis Mati Aipda Roni yang Bunuh 2 Gadis di Medan, Ini Kronologinya
Tak berselang lama, polisi pun mendatangi lokasi kejadian dan memeriksa jenazah korban.
Polisi juga meminta keterangan sejumlah saksi, di antaranya IR.
Di hadapan polisi, IR mengaku sempat memukul korban empat hari sebelum meninggal dunia.
"Si ibu mengakui telah memukul si anak. Tapi dia ngakunya mukul di tangan dan kaki," ucapnya.
Namun, pengakuan IR berbeda dengan hasil autopsi jasad korban.
Hasil autopsi menunjukkan adanya empat titik luka benturan di kepala bocah enam tahun itu.
Luka tersebut mengakibatkan pembengkakan dan pendarahan.
"Hal itu yang menyebabkan si anak sesak nafas, mual dan muntah, selain memang ada lebam di tangan dan kaki," lanjutnya.
Selain itu, polisi juga mengungkap fakta lain terkait kasus ini.
Menurut Fatchur, IR juga diduga menganiaya kakak korban hingga meninggal dunia.
"Dan ternyata juga ada cerita dari masa lalu yang terkuak kemarin, saat kami melakukan penyelidikan awal," kata Fatchur.
"Anak pertama ibu IR ini, atau kakak korban. Usia selisih tiga tahunan dari korban, juga meninggal dunia. Dia meninggal tahun 2016."
"Warga melihat ada lebam juga di tubuhnya ketika itu, namun tidak ada laporan ke kepolisian, jadi tidak tahu secara pasti penyebab kematian si anak," sambungnya.
Baca juga: Detik-detik Aksi Tragis Suami Bunuh Istri, Awalnya Dikira Gangguan Jiwa, Ternyata Dipicu Hal Ini
Baca juga: Motif Pria Bunuh Pacar Gelapnya dengan Cara Disetrum, Bermula dari Masalah Utang hingga Asmara
IR merupakan seorang janda.
Suaminya meninggal satu tahun lalu, sedangkan anak pertamanya juga wafat pada 2016.
Kini anak kedua IR juga tewas diduga akibat perbuatannya.
"Hasil pemeriksaan kami, pada Oktober 2021, si ibu ini juga pernah melakukan tindak kekerasan kepada Reva, anaknya yang meninggal kemarin," terang Fatchur.
"Awalnya guru Reva yang tahu, kemudian si ibu diminta pernyataan di balai desa untuk tidak mengulangi perbuatannya." (TribunWow.com)
Artikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul "Pengakuan Ibu Kandung yang Aniaya Anaknya hingga Tewas, Korban Dipukul karena Buang Air di Celana", Surya.co.id dengan judul Bocah di Jember Meninggal Dunia, Diduga Usai Dipukul Ibu Kandungnya, Para Warga Ungkap Hal Ini, dan Seorang Ibu Beberapa Kali Melakukan Tindak KDRT Terhadap Putranya hingga Meninggal