Terkini Daerah
Momen Haru Kecelakaan di Semarang, Ibu Korban Bersujud dan Menangis di Jalan Tempat Anaknya Tewas
Pantauan Tribun Jateng yang ada di lokasi melihat, ibu itu sudah datang dalam kondisi menangis.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Kecelakaan di Jalan Pawiyatan Luhur, Kota Semarang, Jawa Tengah menewaskan seorang siswi SMK Farmasi Semarang berinisial PR (17) atau akrab disapa Ayu pada Jumat (7/1/2021).
Di jalan itu juga, momen haru terjadi ketika ibunya tiba di TKP.
Pantauan Tribun Jateng yang ada di lokasi melihat, ibu itu sudah datang dalam kondisi menangis.
Baca juga: Detik-detik Kecelakaan Maut Libatkan 4 Truk dan 2 Motor, Warga Dengar Suara Klakson Berulang Kali
Baca juga: Kronologi Mobil Operasional Persikabo Kecelakaan saat Mau ke Bali, 1 Pemain Muda Meninggal
Ibu itu, tiba dengan baju berwarna hitam dan kerudung berwarna coklat, tak henti-hentinya menangis setelah mendapat kabar anaknya meninggal.
"Ya Allah, Anak ku, ojo ninggalke Ibu (Ya Allah, Anak ku, jangan tinggalkan Ibu)," tuturnya.
Ibu korban terlihat tidak rela dengan kematian putrinya yang sebentar lagi akan lulus sekolah.
Tetapi, di sana pun dia hanya bisa meratapi dan hanya menangisi kepergian putrinya.
"Tiap hari saya suapin kenapa sekarang ditabrak? Salahnya apa? Kenapa ditabrak?," katanya sambil terus menangis.
Hingga kemudian mobil jenazah datang untuk mengevakuasi korban, ibu korban sempat masuk ke dalam mobil itu untuk beberapa saat.
Dia memilih keluar karena tidak tega melihat kondisi jasad anaknya.
Baca juga: Fakta Rekonstruksi Kecelakaan Handi dan Salsabila, TKP Kedua Ada di Atas Jembatan Cilacap-Banyumas
Dia kemudian terlihat bersimpuh di jalan persis di depan garis putih yang dibuat polisi untuk menandakan TKP di mana PR tewas karena kecelakaan itu.
"Jangan ditabrak anak perempuan mu, aku saja, aku saja yang ditabrak, kasihan dia," teriaknya berulang kali sembari bersujud di jalan.
Sejumlah relawan yang nampak di lokasi pun tak bisa berbuat banyak dan hanya berusaha untuk menenangkan ibu itu.
Ketika si ibu bersimpuh terlihat sejumlah relawan berusaha mengajaknya untuk mundur dan kembali ke pinggir jalan.
Kesedihan mendalam juga nampak dari raut wajah ayah korban.