Ngevlog saat Semobil Bareng Jokowi, Ganjar Berbisik ke Kamera: Udah Ngarep

Tayang: Jumat, 7 Januari 2022 13:53 WIB

Penulis: anung aulia malik

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sempat berada satu mobil duduk bersebelahan dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Kejadian ini terjadi ketika Jokowi datang ke Jawa Tengah dalam acara kunjungan kerja, Rabu (5/1/2022).

TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sempat berada satu mobil duduk bersebelahan dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Kejadian ini terjadi ketika Jokowi datang ke Jawa Tengah dalam acara kunjungan kerja, Rabu (5/1/2022).

Saat berdua bersama Jokowi di dalam mobil, Ganjar ternyata sempat ngevlog menggunakan ponsel miliknya.

Hal ini diketahui dari unggahan akun Instagram @ganjar_pranowo, Jumat (7/1/2022).

Dalam video yang diunggah Ganjar, nampak Presiden Jokowi sibuk membagikan kaos lewat jendela mobilnya.

Terdengar juga riuh suara masyarakat di sepanjang jalan antusias menyambut Jokowi.

Sesekali Jokowi melambaikan tangan menyapa warga yang berada di pinggir jalan.

Ganjar nampak tertawa sambil merekam aksi Jokowi.

Ia kemudian mendekat ke kamera sambil berbisik.

"Pak Jokowi bagi kaos," kata Ganjar.

Ganjar lalu mengacungkan jempol ke arah kamera.

Lewat captionnya, Ganjar turut menyertakan caption berharap dapat kaos dari sang RI 1 itu.

"Duh, udah ngarep malah nggak kebagian kaos," tulis Ganjar.

Unggahan Ganjar ini turut dikomentari oleh tokoh seperti Eks Menparekraf Wishnutama.

"Bagi 1 dong mas @ganjar_pranowo," ujar @wishnutama.

Dikutip dari Jatengprov.go.id, wilayah yang dikunjungi oleh Jokowi di Jateng di antaranya adalah Sragen, Blora, Grobogan dan Kota Semarang.

Tempat yang dikunjungi oleh sang presiden beragam, mulai dari pasar, sekolah, persawahan, hingga waduk.

Rombongan Jokowi Prioritaskan Ambulans

Di sisi lain, beredar di media sosial (medsos) sebuah video viral merekam detik-detik mobil ambulans melewati rombongan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang mengalah menepi ke pinggir jalan.

Kejadian ini diketahui terjadi saat ambulans tersebut melintasi Jalan Raya Grobogan-Solo, Jawa Tengah, Rabu (5/1/2022).

Diviralkan oleh akun Instagram @polrestasurakarta, diketahui pihak yang merekam video itu adalah kru ambulans.

Dalam video, ambulans tersebut sempat terlihat berhenti sejenak ketika berpapasan dengan para polisi yang berada di paling depan rombongan RI 1.

Namun setelah melihat polisi tersebut memberikan kode untuk lanjut jalan, ambulans langsung melanjutkan perjalanannya.

Terekam juga warga sekitar memberikan kode agar ambulans terus berjalan.

Saat melanjutkan perjalannya, nampak rombongan Presiden Jokowi menepi ke pinggir jalan dan berhenti.

Terlihat ambulans itu melewati beberapa mobil yang tergabung dalam rombongan Presiden Jokowi.

Hingga akhirnya, ambulans itu berpapasan dengan mobil Jokowi yang sedang menepi ke pinggir.

Nampak mobil sedan hitam dengan bendera merah putih di depannya ikut diam menunggu ambulans lewat.

Dari dalam ambulans terdengar kru ambulans mengomentari mobil presiden tersebut.

"Kui (itu) Pak Presiden," ucap seorang wanita dari dalam ambulans.

Dalam kolom caption, Polres Surakarta menegaskan bahwa ambulans termasuk dalam kendaraan prioritas bahkan melebihi pejabat negara.

Ungkit Komunitas Pengawal

Masih dalam unggahan yang sama, Polresta Surakarta juga mengingatkan bahwa ambulans tidak perlu pengawalan warga sipil yang tergabung dalam komunitas pengawal.

Akun Polresta Surakarta menegaskan bahwa pengawalan ambulans oleh komunitas pengawal justru melanggar hukum dan aturan yang berlaku.

Berikut caption lengkap yang ditulis:

"Rombongan Pak Jokowi memberi kesempatan Ambulance melintas di Jalan Raya Grobogan -Solo, Rabu ( 05/01/2022 )
@luthfi1091
@kang_mix
@gibran_rakabuming
@teguhprakosaa
@boedy_slo
@adesafrisimanjuntaksik
@gatot_yul

Ambulans yang membawa pasien merupakan kendaraan prioritas, artinya tak perlu pengawalan untuk ambulans, tak perlu polisi lagi untuk mengawal, apalagi warga yang tidak berwenang melakukan pengawalan. Pejabat Negarapun ketika ada ambulans lewat harus minggir memberikan jalan kepada ambulans.

Sebagai kendaraan darurat, mobil ambulans sudah dilengkapi dengan peralatan yang memadai termasuk lampu rotator dan sirene.

Lampu rotator dan sirine di mobil ambulans ini berfungsi untuk memberitahu pengguna jalan, bahwa mobil tengah membawa pasien yang membutuhkan penanganan cepat.

Dalam Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 59 ayat 5, diatur tentang warna lampu rotator.

Untuk ambulans wajib menggunakan lampu isyarat warna merah.

Akhir-akhir ini banyak komunitas pengawal ambulans.

Komunitas pengawal ambulans ini menolong ambulans untuk membuka jalan sebenarnya mempunyai niat bagus namun, keberadaan komunitas pengawal ambulans banyak berpotensi melanggar aturan.

Salah satu pelanggaran adalah banyaknya anggota komunitas pengawal ambulans yang melengkapi motornya dengan sirine dan strobo.

Belum lagi secara teknis, para pelaku pengawalan ini belum terbukti memiliki keahlian khusus dalam melakukan protokol prioritas di jalan raya.

Hal ini dapat membahayakan pengguna jalan lain dan juga mengganggu kenyamanan pengguna jalan lain.

Dalam hal pengawalan perlu kompetensi dalam protokol prioritas jalan, tidak semua orang mempunyai kompetensi tersebut.

Perlu diketahui, bahwa di dalam peraturan, yang menjadi prioritas adalah ambulans-nya bukan kendaraan yang melakukan pengawalan.

Jadi ada atau tidak ada pengawalan, ambulans tetaplah ambulans, kendaraan yang perlu prioritas jalan."

Dalam unggahan tersebut, ada banyak netizen yang tak setuju dan menyoroti bagaimana banyak masyarakat yang belum paham bahwa ambulans adalah kendaraan prioritas.

"Tapi ngapunten ndan terkadang kesadaran masyarakat dijalanan masih kurang atas rasa toleransinya...

Kadang bahkan dengar suara sirine bukannya cepat cepat menepi malah nyalip dan bila tidak di kawal dengan motor guna memudahkan laju ambulance mungkin bisa jadi menyebabkan kematian karena telat dalam penanganan." tulis akun @den_ali1305.

"ijin bertanya... bila sudah ada komunitas pengawal ambulan,kenapa komunitasnya tidak diberikan pelatihan keahlian melakukan protokol prioritas ya pak?" kata @2dmoon3back.

"harus di sosialisasikan langsung kepada komunitas resque atau ambulan non rumah sakit yang banyak masih menggunakan kawalan motor ketika mengantar pasien darurat. .antara niat bagus dan terbentur aturan polisi harus turun memberikan pengarahan.. Saya yakin banyak yang tidak tahu ttg aturan ini.." ujar @dpppemudapancaroba.

Simak videonya: