Breaking News:

Terkini Daerah

Saksi Mata Sempat Dengar Handi Teriak seusai Ditolong Oknum TNI: Masih Bisa Tertolong

Teten mengiyakan bahwa para oknum TNI tersangka tabrak lari sempat melarang warga agar tidak ikut masuk mobil untuk menolong korban.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube tvOnenews
Saksi mata kasus tabrak lari di Nagreg, Bandung, Teten meyakini korban Handi masih bisa tertolong seusai ditabrak oleh tiga oknum anggota TNI. 

TRIBUNWOW.COM - Kolonel Inf Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko, dan Koptu A Sholeh memutuskan untuk membuang Salsabila (14) dan Handi Hariasaputra (17) seusai menabrak kedua korban di Nagreg, Bandung, Jawa Barat.

Seusai tabrakan terjadi, Kolonel Priyanto diketahui sempat disarankan oleh dua tersangka lainnya agar membawa korban ke rumah sakit namun Kolonel Priyanto menolak.

Fakta membuktikan, korban Handi seusai mengalami tabrak lari sesungguhnya masih bisa diselamatkan.

Rekontruksi kasus tabrak lari Salsa dan Handi digelar di Jalan Raya Bandung-Garut tepatnya di Desa Ciaro Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Senin (3/11/2021).
Rekontruksi kasus tabrak lari Salsa dan Handi digelar di Jalan Raya Bandung-Garut tepatnya di Desa Ciaro Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Senin (3/11/2021). (Tribun Jabar / Lutfi Ahmad)

Baca juga: Mulut Penuh Pasir, Ini Kesaksian Penemu Jasad Handi Korban Tabrak Lari Oknum TNI di Sungai Serayu

Hal ini dibuktikan oleh hasil autopsi jasad korban dan pengakuan seorang saksi mata bernama Teten.

Dalam acara FAKTA tvOne, Senin (3/1/2022), Teten mengaku sempat mendengar korban merintih kesakitan dan meminta tolong.

Teten bercerita, awalnya ia sedang istirahat di dalam rumah dan segera keluar ketika mendengar suara tabrakan yang keras.

Kala itu ia melihat korban Handi telah tergeletak di jalan sedangkan Salsabila berada di kolong mobil tersangka.

"Korban sudah tergeletak," ujar Teten.

Teten saat itu mengaku hanya mendekat tapi tidak turun langsung menolong kedua korban.

Ia mengonfirmasi saat itu ada warga yang membantu tersangka mengevakuasi korban.

Saat mendekati korban Handi, Teten bahkan sempat mendengar Handi meminta tolong.

"Menurut perkiraan saya itu kalau Salsabila sudah tiada, kalau Handi masih hidup, masih bisa tertolong," ujar Teten.

"Dengar suara teriakan 'Aduh, tolong'," ucap Teten menirukan perkataan korban saat itu.

Teten juga mengiyakan bahwa tersangka melarang warga sekitar untuk ikut masuk ke mobil.

"Enggak usah ikut, jangan ada yang ikut," ujar Teten menirukan perkataan tersangka.

Teten melihat, saat itu sudah ada warga yang menolong memasukkan korban ke dalam mobil tersangka.

Kolonel P Turun Tangan Langsung

Saat proses rekonstruksi berlangsung, ketiga oknum TNI yang menjadi tersangka telah menggunakan baju tahanan militer berwarna kuning.

Ditayangkan dalam YouTube Kompastv, dalam adegan rekonstruksi nampak seorang warga sekaligus saksi mata ikut membantu dua tersangka mengevakuasi korban tabrak lari.

Kedua korban awalnya dibawa ke pinggir jalan.

Pertama, Kolonel P dan seorang tersangka lainnya lebih dulu mengevakuasi korban Handi.

Bersama seorang saksi, kedua tersangka membawa Handi ke pinggir jalan.

Selanjutnya nampak Kolonel P menyeret korban Salsabila yang berada di kolong mobil.

Tak lama setelah meletakkan korban di pinggir jalan, ketiga oknum TNI tersebut langsung membawa masuk korban ke dalam mobil.

Nampak dalam proses rekonstruksi, seorang warga mengenakan baju biru membantu tersangka memasukkan korban ke dalam mobil.

Saat membawa masuk korban ke dalam mobil, warga yang ada di TKP dibohongi dengan janji para tersangka akan membawa kedua korban ke rumah sakit.

Proses rekonstruksi berlangsung ramai dengan banyaknya warga yang menyoraki para tersangka.

Puluhan anggota polisi militer tampak mengawal. ketat proses rekontruksi itu.

Rekonstruksi dipimpin oleh penyidik TNI AD, penyidik Mabes TNI, dan Oditur Militer Mabes TNI.

Lewat rekonstruksi ini, dipastikan Kolonel P adalah dalang yang mencetuskan ide untuk membuang korban di Sungai Serayu.

"Kami akhirnya bisa mengkonfrontir, tiga-tiganya bahkan dalam satu pemeriksaan," kata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Senin (3/1/2022).

"Dan memang yang menjadi inisiator dan sekaligus pemberi perintah untuk tindakan yang masuk dalam beberapa pasal termasuk pembunuhan berencana ini adalah kolonel P."

Menurut keterangan Jenderal Andika, rekonstruksi di Sungai Serayu akan dilaksanakan pada Selasa (4/1/2022).

Lebih lanjut Andika mengatakan bahwa pemberkasan kasus ini akan segera selesai.

Pasalnya pihak penyidik akan segera melimpahkan pemberkasan kepada Oditur Militer pada Kamis (6/1/2022).

Baca juga: Panglima TNI Sebut Kebohongan Oknum Kolonel Pelaku Tabrak Lari Justru Dibongkar 2 oleh Bawahannya

Simak videonya mulai menit awal:

Disebut Takut dan Grogi

Ketiga oknum TNI tersebut membawa kabur Handi Saputra dan Salsabila seusai menabrak korban di Nagreg, Bandung, Jawa Barat.

Parahnya, kedua korban kemudian dibuang ke aliran sungai Serayu yang mana satu korban masih hidup hingga akhirnya meninggal tenggelam di sungai.

Informasi tersebut disampaikan oleh Kapendam XIII Merdeka, Letkol Inf Jhonson M. Sitorus.

Dalam YouTube metrotvnews, Senin (27/12/2021), ditayangkan potongan pernyataan dan video Letkol Jhonson mengungkap kasus tersebut.

Dijelaskan, para oknum itu disebut sempat mencari rumah sakit namun tidak ketemu.

"Namun setelah beberapa menit mencari rumah sakit terdekat tidak ditemukan, akhirnya tidak tahu apa yang terlintas dalam pikiran tiga oknum anggota TNI ini sehingga membuang korban ke Sungai Serayu," ujar Letkol Jhonson.

Kemudian pada keterangan yang lain, Letkol Jhonson menjelaskan ada dugaan para pelaku dalam kondisi ketakutan karena menilai korban sudah meninggal semua.

"Dari informasi yang saya dapatkan, kemungkinan ketiga oknum ini hanya merasa ketakutan dan grogi karena kedua korban sudah meninggal dunia," papar Letkol Jhonson.(TribunWow.com/Anung/Tami)

Baca Artikel Terkait Lainnya

Artikel ini diolah dari  Tribun Jateng yang berjudul Pengakuan Koptu TNI Sholeh Ingin Sejoli Nagreg Dibawa ke RS Ditolak Priyanto: Dibuang di Banyumas, dan Tribunnews.com dengan judul Danpuspomad Ungkap Peran 3 Oknum TNI AD yang Tabrak Handi & Salsa di Nagreg, Koptu DA Jadi Sopir serta TribunJabar.id dengan judul Saat Kolonel Priyanto dan Dua Anak Buahnya Diborgol, Disoraki Warga saat Rekontruksi Tabrak Lari, Ibu Salsabila Terus Teteskan Air Mata Saksikan Rekonstruksi Tabrakan Nagreg, Sedikit Kasihani Pelaku dan Kompas.com dengan judul "Kolonel P, Tersangka Penabrak Handi-Salsabila Diperiksa Kejiwaannya"

Sumber: TribunWow.com
Tags:
KecelakaanTabrak lariOknum TNIKolonel PNagregHandiSalsabila
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved