Breaking News:

Terkini Daerah

Cara 3 Oknum TNI Buang Jasad Sejoli ke Sungai seusai Ditabrak di Nagreg, Dilempar dari Jembatan

Tiga oknum TNI AD tersangka tabrak lari Handi (17) dan Salsabila (14) di Nagreg, Kabupaten Bandung, menjalani rekonstruksi pada Senin (3/1/2022).

TribunBanyumas.com/Istimewa
Tiga oknum TNI pelaku penabrakan dan pembuang korban tabrakan di Nagreg, Jawa Barat, menjalani rekonstruksi di Jembatan Sungai Tajum, Desa Menganti, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Senin (3/1/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Tiga oknum TNI AD tersangka tabrak lari Handi (17) dan Salsabila (14) di Nagreg, Kabupaten Bandung, menjalani rekonstruksi pada Senin (3/1/2022).

Dilansir TribunWow.com, ketiga tersangka menjalani rekonstruksi di dua tempat berbeda, yakni di Nagreg dan di Banyumas.

Di Nagreg, para tersangka memeragakan adegan detik-detik tabrak lari hingga evakuasi korban sebelum dibuang ke sungai.

Setelah itu, ketiganya memeragakan adegan saat membuang jasad korban di jembatan Sungai Tajum, Jalan Raya Rawalo, Desa Menganti, Kecamatan Rawalo, Banyumas.

Detik-detik tiga oknum anggota TNI membawa kabur korban tabrak lari di Nagreg Handi Hariasaputra (17) dan Salsabila (14). Adegan ini ditampilkan dalam proses rekonstruksi, Senin (3/1/2022).
Detik-detik tiga oknum anggota TNI membawa kabur korban tabrak lari di Nagreg Handi Hariasaputra (17) dan Salsabila (14). Adegan ini ditampilkan dalam proses rekonstruksi, Senin (3/1/2022). (youtube kompastv)

Baca juga: Oknum TNI Sempat Minta Ambulans untuk Handi dan Salsabila: Tolonglah Bantuin

Baca juga: Saksikan Rekonstruksi, Ibu Salsabila Justru Kasihan Lihat Wajah Oknum TNI Pelaku Tabrak Lari

Rekonstruksi di jembatan Sungai Tajum berlangsung sekira 20 menit, mulai dari pukul 14.04 WIB hingga 14.25 WIB.

Proses ini dilakukan oleh Penyidik Pusat Polici Angkatan Darat (Puspomad).

Dandim 0701 Banyumas Letkol Inf Chandra mengaku tak bisa banyak bicara terkait rekonstruksi tersebut.

"Ada beberapa adegan yang diperagakan tapi TKP-nya berada di jembatan Menganti ini," ungkap Chandra, dikutip dari TribunBanyumas.com, Senin (3/1/2022).

"Saya tidak bisa memberikan jawaban lengkap karena ada yang lebih berwenang melakukan pengembangan dan penyelidikan."

Berdasarkan rekonstruksi tersebut, terbongkar cara para tersangka membuang jasad korban.

Kedua korban dibuang dari atas jembatan tersebut.

Korban pertama dibuang dengan posisi kepala terlebuh dahulu di sisi barat jembatan.

Sedangkan korban kedua dibuang dengan posisi kaki terlebih dahulu.

Ketiga oknum anggota TNI AD yang melakukan rekonstruksi adalah Kolonel Priyanto alias P, Kopda DA dan Koptu AS.

Sementara korban, digantikan alat peraga berupa dua boneka.

Dalam adegan tersebut, penyidik juga menghadirkan barang bukti berupa mobil Izusu Phanter bernomor polisi B 300 Q warna hitam.

Ketiga oknum anggota TNI AD yang melakukan rekonstruksi adalah Kolonel Infanteri P, Kopda DA dan Koptu AS.

Baca juga: Danu Akui Tak Mau Lagi Kerja di Yayasan Milik Yoris dan Yosef, Gara-gara Kasus Subang?

Baca juga: Kuasa Hukum Yosef Sebut Sketsa Pelaku Kasus Subang Mirip Saksi Beri Keterangan Berubah-ubah, Siapa?

Kasihan Lihat Wajah Tersangka

Bersama suaminya yakni Jajang (47), Suryati (41) menyaksikan rekonstruksi kasus tabrak lari di Nagreg, Bandung, Jawa Barat yang menewaskan putrinya yakni Salsabila (14) dan rekan anaknya yakni Handi Hariasaputra (17).

Pada rekonstruksi yang digelar Senin (3/1/2022), hadir di tempat kejadian perkara (TKP), tiga tersangka yang merupakan oknum anggota TNI AD yakni Kolonel Priyanto alias P, Koptu A Sholeh, dan Kopda DA.

Suryati mengaku masih merasa sedih kehilangan putrinya secara tak wajar, namun ia jujur mengaku merasa kasihan kepada para tersangka, terutama setelah melihat raut wajah mereka.

Baca juga: Penampakan Kolonel P Tarik Korban Salsabila di Nagreg dari Kolong Mobil, Bohongi Warga di TKP

Dikutip dari TribunJabar.id, Suryati kini hanya berharap agar tersangka diberikan hukuman yang setimpal.

"Ya ada kasihan juga udah gitu mah, melihat mukanya juga," kata Suryati seraya menahan tangis, Senin (3/1/2022).

"Harapannya, ya bisa dihukum sesuai dengan undang-undang, dan pasal yang ada, saya serahkan saja kepada yang berwenang," ucapnya.

Walaupun merasa sedih, Suryati mengakui dirinya lega para tersangka telah ditangkap.

"Setelah melihat rekonstruksi, ya merasa lega saja," kata Suryati.

Di sisi lain, Jajang (47) selaku ayah dari Salsabila menyamakan ketiga tersangka tersebut layaknya setan.

"Gak punya hati nurani," ujar Jajang, dikutip dari TribunJabar.id.

Namun Jajang sendiri merasa lega lantaran proses rekonstruksi dilakukan secara terbuka.

"Mau lihat posisi anak saya, berada di mana, tadi juga lihat, dan mamahnya nangis," ucapnya.

Jajang menjelaskan, dirinya mengakui perasaannya campur aduk melihat proses rekonstruksi.

"Pas rekonstruksi, saya mah, teu puguh rarasaan teu puguh cicing (perasan tak jelas dan tak bisa diam)," ujarnya.

Ia kini menyerahkan pengusutan kasus terhadap aparat berwenang.

"Kami sudah menerima apa adanya, biar jongjon anak saya di sana (supaya anaknya lega), kalau saya gak jongjon (tak lega), mau apa, da gak akan kembali lagi," terang Jajang. (TribunWow.com)

Baca artikel lain terkait

Artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Pakai Baju Kuning, 3 Anggota TNI Jalani Rekonstruksi Buang Korban Laka di Sungai Serayu Banyumas, dan TribunJabar.id dengan judul Perihnya Perasaan Ayah Salsabila Saksikan Rekonstruksi Tabrakan Nagreg: Mau Lihat Posisi Anak Saya

Tags:
NagregJawa BaratTNITabrak lariTewasBanyumas
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved