Pengakuan Pelaku Penganiaya Imam Masjid di Sulsel hingga Tewas, Berawal dari Senggolan di Jalan

TRIBUNWOW.COM - Pihak kepolisian menangkap pelaku penganiayaan yang mengakibatkan meninggalnya imam masjid, Yusuf Katubi di Luwu, Sulawesi Selatan.

Pelaku merupakan pemuda Aditya Prayoga (22) dan kejadian itu terjadi pada Jumat (31/12/2021) pada dini hari. 

Kapolres Luwu, AKBP Fajar Dani Susanto menyebut pelaku mengakui kejahatannya dan menyebut bahwa hal itu terjadi karena dirinya tak terima ditegur seusai bersenggolan di jalan oleh korban. 

Baca juga: Motif Sepele Pria Aniaya Imam Masjid hingga Tewas, Korban Dibunuh saat Hendak Salat Subuh di Masjid

Baca juga: Sosok Imam Masjid di Indramayu yang Meninggal Dunia di Atas Sajadah, Warga: Karena Sakit

"Dari CCTV kami telusuri dan dari hasil intoregasi terhadap tersangka AP, bahwa tersangka saat akan kembali kerumahnya perjalanan dari rumah saudaranya yang ada di Belopa menuju rumahnya di Suli dengan menggunakan sepeda motor, tersangka hampir menabrak korban," jelas Fajar, Sabtu (1/1/2022), dikutip dari Tribun Makassar.

Saat itu, pelaku hampir menabrak korban yang sedang berjalan menuju masjid.

Kemudian, korban pun menegur tersangka atas kelakuannya yang hampir mencelakakan korban.  

"Jadi ketidaksengajaan hampir menabrak almarhum pada saat almarhum mau menyeberang jalan, saat hendak menuju masjid mau melaksanakan salat subuh," ujarnya.

Namun, tersangka tak terima dan justru menunggu korban di depan masjid untuk mempertanyakan alasannya menegur tersangka. 

Di sana juga sempat terjadi percekcokkan hingga akhirnya tersangka menganiaya korban.

"Seperti yang kita telusuri di petunjuk bahwa tersangka sempat menunggu korban di teras masjid, si pelaku kemudian mengkonfirmasi kepada korban sehingga terjadi percekcokan," ujarnya. 

Baca juga: Pria Tanpa Busana Mengamuk Serang Imam Masjid, Diduga Baru Selesai Bunuh Istri dan Anak di Rumah

Tersangka mengaku bahwa korban sudah berkata kasar kepada dirinya. 

Korban juga dituding sudah berkata kasar saat cekcok dengan tersangka. 

"Yang bersangkutan ditegur karena mau menabrak, ditegur tidak hati-hati," paparnya.

Tersangka diketahui merupakan warga Luwu, namun berbeda kecamatan dengan TKP. 

Dirinya pun tak memiliki motif lain seperti dendam atau karena dipicu masalah lama.