Sebut Thailand Tak Layak Juara, Pengamat Asal Vietnam Jagokan Indonesia Rebut Trofi Piala AFF 2020

TRIBUNWOW.COM - Timnas Indonesia secara mengejutkan kalah telak dari Thailand pada leg pertama final Piala AFF 2020.

Timnas Indonesia tak bisa berkutik dan akhirnya kalah dengan skor 0-4 di National Stadium, Rabu (29/12/2021).

Kekalahan itu membuat harapan Timnas Indonesia untuk menjuarai Piala AFF 2020 semakin berat.

Baca juga: Thailand di Ambang Juara, Ini 3 Skenario Berat Timnas Indonesia Rebut Trofi Piala AFF 2020

Baca juga: Sepelekan Timnas Indonesia, Legenda Vietnam Sebut Thailand Sudah Juara, Minta Leg 2 Tak Usah Digelar

Anak asuh Shin Tae-yong itu harus mengalahkan Thailand dengan skor minimal selisih 4-0 untuk menyamakan agregat.

Hanya saja, pengamat sepak bola Vietnam lebih memilih Indonesia sebagai juara Piala AFF 2020.

Tak dipungkiri, kiprah tim nasional Indonesia di Piala AFF 2020 rupanya ikut dipantau publik seantero Asia Tenggara.

Duel final Piala AFF 2020 tersebut menarik perhatian pengamat sepak bola asal Vietnam, Doan Minh Xuong.

Dilansir dari VN Express, Doan Minh Xuong menyatakan Thailand tidak layak menjadi juara turnamen terakbar Asia Tenggara ini.

Thailand sebelumnya menyingkirkan Vietnam asuhan Park Hang-seo dengan skor agregat 0-2 pada babak semifinal.

"Jika Vietnam bermain dengan kekuatan sebenarnya, Thailand tidak akan jadi lawan yang sulit," ucap Doan (28/12/2021).

"Lihat performa Thailand, saya tidak berpikir mereka layak menjadi juara, mereka sangat praktikal dan tidak menganut gaya bermain tertentu," jelasnya.

Baca juga: Bukan Mengejek Timnas Indonesia, Polking Menangis Ungkap Alasan Pergantian Kiper Thailand

Baca juga: 1 Blunder Shin Tae-yong atas Kekalahan Telak Timnas Indonesia dari Thailand di Final Piala AFF 2020

Menurut Doan, tim Gajah Perang hanya mengandalkan para pemain bintang yang memang bercokol di skuat asuhan Mano Polking itu.

Untuk itu, Doan lebih memilih Indonesia untuk menjadi juara Piala AFF 2020.

"Thailand memang lebih kuat karena pemain berpengalaman yang bisa menjadi pembeda seperti Chanathip Songkrasin atau Teerasil Dangda," terangnya.

"Dalam hal gaya bermain, saya memilih Indonesia (untuk jadi juara)," tandasnya.