Terkini Daerah
Sosok Abdul Rahim, Joki Vaksin di Pinrang Ternyata Sudah 17 Kali Divaksin, Kini Ditetapkan Tersangka
Inilah sosok Abdul Rahim, warga Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang mengaku telah 16 kali divaksin Covid-19.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Inilah sosok Abdul Rahim (49), warga Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang mengaku telah 16 kali divaksin Covid-19.
Dikutip dari Kompas.com, Abdul Rahim yang berprofesi sebagai kuli bangunan itu telah ditetapkan sebagai tersangka.
Dalam pemeriksaan, Abdul Rahim ternyata telah divaksin sebanyak 17 kali.

Baca juga: Terima 17 Dosis dan Rasakan Efek Badan Panas hingga Sulit Tidur, Joki Vaksin di Pinrang: Biasa Saja
Abdul Rahim diduga menjadi joki untuk menggantikan orang lain disuntik vaksin dengan bayaran tertentu.
Bahkan, dia mengaku pernah mendapatkan tiga kali suntikan vaksin dalam satu hari.
Berikut perjalanan kasus Abdul Rahim:
Awal Mula Kasus
Kasus bermula ketika video pengakuan Abdul Rahim, viral di media sosial.
Pria itu membuat pengakuan mendapatkan uang bayaran berkisar Rp 100.000 sampai Rp 800.000 untuk sekali suntikan vaksin.
"Saya telah mewakili 14 orang untuk vaksin, dan dua kali untuk saya. Total saya telah divaksin sebanyak 16 kali. Itu saya dibayar Rp 100.000 hingga Rp 800.000 untuk mendapatkan kartu vaksin," ujar Abdul dalam video viral.
Bahkan dalam video itu, Abdul mengaku siap menerima suntikan vaksin Covid-19 lagi jika dibayar.
Kepada wartawan, Abdul Rahim pernah mendapatkan tiga kali suntikan vaksin dalam sehari.
"Saya pernah mewakili orang untuk vaksinasi tiga kali dalam sehari. Dampak vaksin tiga kali suntikan dalam sehari itu hanya mengantuk dan ngilu pada tempat yang disuntik," katanya.
Baca juga: Pengakuan Joki Vaksin yang Viral Telah Disuntik 17 Kali, Diberi Upah sampai Rp 800 Ribu
Diperiksa Polisi
Polisi pun melakukan penelusuran dan memeriksa Abdul Rahim serta sejumlah orang yang menggunakan jasanya
"Kami telah memeriksa Abdul Rahim yang mengaku telah 16 kali divaksin mewakili orang lain. Kita juga telah memeriksa 2 orang yang diwakili oleh Abdul Rahim," kata Kasat Reskirm Polres Pinrang, AKP Deki Marizaldi, Selasa (21/12/2021).
Dalam pemeriksaan, Abdul mengaku telah menjadi joki vaksin karena masalah ekonomi.
Dia sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan.
Selain itu, menurut polisi, Abdul Rahim juga diketahui pernah tersangkut kasus pidana pencurian motor.
"Kita masih mengumpulkan bukti dan sejumlah saksi termasuk mereka yang pernah memakai jasa Abdul Rahim," terang Deki.
Baca juga: Joki Vaksin di Pinrang Disuntik 17 kali, dr Tirta Soroti Efek: Sudah Melebihi Thanos
Dinkes Periksa Kondisi Tubuh Rahim
Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan Shya Puspita Dewi menegaskan, pihaknya akan mencari pengguna jasa Abdul Rahim.
Mereka juga akan melakukan tracing ke tempat-tempat yang dipakai Abdul Rahim untuk vaksin.
"Mereka yang menggunakan jasa Abdul Rahim akan dicari dan akan dilakukan vaksin karena mereka sudah terdaftar dalam PeduliLindungi namun menggunakan jasa orang pengganti," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sulawesi Selatan Muhammadong mengaku telah melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi Abdul Rahim.
"Sampel darah Abdul Rahim diambil untuk diteliti dan diuji untuk memastikan kebenaran puluhan dosis yang telah masuk dalam tubuhnya," kata dia.
Baca juga: Sosok Pria yang Ngaku Jadi Joki Vaksin Covid-19, Sudah Disuntik 16 Kali dan Dibayar Rp 800 Ribu
Jadi Tersangka
Polisi akhirnya menetapkan Abdul sebagai tersangka setelah memeriksa sejumlah saksi.
"Status hukum Abdul Rahim dari saksi kita naikkan jadi tersangka," sebut Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Deki Marizaldisaat dikonfirmasi, Kamis (30/12/2021).
Rupanya, kata Deki, joki tersebut sudah divaksin sebanyak 17 kali.
Tindakan itu dinilai telah melanggar Pasal 14 Undang-undang Wabah Penyakit Menular dan Pasal 13 B Peraturan Presiden Nomor 4 tentang Penanggulangan Covid-19.
Tidak Ditahan
Meski menjadi tersangka, Abdul Rahim tidak ditahan.
Deki mengatakan alasan Abdul tidak ditahan yakni karena ancaman hukuman hanya satu tahun penjara.
"Walau tersangka, Abdul Rahim kami tidak tahan karena ancamanya hanya satu tahun penjara," kata AKP Deki Marizaldi, saat dikonfirmasi, Kamis (30/12/2021). (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perjalanan Kasus Abdul Rahim, Mengaku 16 Kali Divaksin hingga Ditetapkan Tersangka"