Terkini Daerah
Cerita Pria Disekap lalu Dianiaya Sejumlah Oknum Polisi hingga Pagi, Sudah Minta Ampun Tak Digubris
R (21), seorang pemuda asal Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menjadi sorotan seusai mengaku disekap dan dianiaya oknum polisi.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
R kemudian dibawa menggunakan sepeda motor ke sebuah kost di wilayah Pasar Baru nunukan.
Di sana, sudah ada beberapa orang yang menunggunya.
Tak berselang lama, muncul lagi sejumlah orang dari asrama polisi.
R mengetahui sekelompok orang itu dari asrama polisi karena ada temannya berinisial S di sana.
Mengetahui R jadi korban pengeroyokan, S sempat berusaha menengahi namun tak digubris para pelaku.
"Pintu dikunci, dan saya jadi bulan bulanan lebih dari sepuluh orang. Pukulan, tendangan saya terima," kata R.
"Saya hanya bisa melindungi muka dengan kedua tangan sampai bengkak bengkak membiru."
"Tidak ada artinya saya teriak minta ampun meski darah sudah keluar dari mulut dan hidung saat itu."
Baca juga: Sekap Gadis di Bagasi Mobil, Sopir Taksi Online di Medan Terpancing seusai Lihat Korban
Baca juga: Detik-detik Rampok Sadis Bunuh Pengusaha Elpiji dan Sekap Sekeluarga, Semua Korban Diikat Tali
Selain itu, para oknum polisi tersebut juga mencukur rambut R menggunakan pisau.
Pemukulan terjadi hingga pukul 06.00 WITA.
"Jam enam pagi pintu sempat terbuka, saya lari keluar masih dikejar. Begitu kedapatan, saya kembali dihajar, saya diinjak injak, ada warga setempat yang melihat tapi tidak mau ikut campur karena mereka bilang bahwa mereka aparat polisi," imbuh R.
Melihat kondisi R babak belur, S pun langsung mengantarkannya pulang.
S juga meminta maaf karena tak bisa menolong R saat dikeroyok sejumlah oknum polisi.
"Keluarga membawa saya visum, dan melaporkan kejadian itu ke Propam Polres Nunukan," tutur R.
"Saya juga heran kenapa sampai disekap dan dihajar ramai-ramai di kostan. Kalau pun bersalah, seharusnya diselesaikan di kantor polisi, apalagi lokasinya tidak jauh dari KSKP (Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan)."