Breaking News:

Terkini Daerah

3 Dugaan Alasan Oknum Kolonel TNI Buang Handi dan Salsabila di Sungai seusai Tabrak Korban di Nagreg

Pakar psikologi forensik menyebut ada tiga kemungkinan yang menyebabkan tiga oknum TNI nekat membuang korban di sungai seusai menabrak korban.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Kolase TribunJabar.id/Istimewa dan ist/tribunbanyumas
Kolonel Infanteri Priyanto, oknum TNI AD yang memerintahkan membuang Handi dan Salsabila ke Sungai Serayu. 

TRIBUNWOW.COM - Tiga oknum anggota TNI AD yakni Kolonel P, Kopda A, dan Kopda DA telah diamankan sebagai pelaku dalam kasus tabrak lari di Nagreg, Bandung, Jawa Barat yang menewaskan Handi Saputra (18) dan Salsabila (14).

Kasus ini menjadi sorotan dan viral gara-gara pelaku sempat membawa kabur korban dengan dalih akan dilarikan ke rumah sakit padahal kenyataannya dibuang ke sungai Serayu, Jawa Tengah yang jaraknya begitu jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).

Melihat sikap para pelaku, Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel menduga ada tiga alasan atau kemungkinan yang mendorong para pelaku nekat membuang jasad korban.

Baca juga: Ini Isi Obrolan Jenderal Dudung dengan Keluarga Korban Tabrak Lari Oknum Kolonel TNI di Nagreg

Dikutip dari TribunnewsBogor.com, Senin (27/12/2021), Reza menegaskan aksi membuang korban di sungai sudah jelas disengaja.

"Paling tidak ada 4 unsur yang harus dihitung secara matematis, yaitu target, insentif, resiko dan sumberdaya," kata Reza.

"4 hal ini harus didalami oleh pihak kepolisian dan polisi militer untuk mengetahui seberapa jauh bobot kesengajaan perencanaan, termasuk kemungkinan menutupi tindak pidana lainnya," paparnya.

Reza menjelaskan ada tiga dugaan mengapa para oknum TNI tersebut nekat membuang korban di tempat tersembunyi jauh dari TKP.

Pertama adalah adanya penyalahgunaan narkoba, kedua adalah pelaku saat itu sedang dalam pengaruh minuman keras, dan ketiga pelaku ingin menutupi perbuatan pidana yang lain.

"Ketiga hal inilah yang acap kali saya katakan sebagai hal yang perlu didalami untuk mengetahui kenapa terjadi perubahan perilaku yang amat sangat tidak terduga dan tidak linear,” ujar Reza dalam tayangan Primetime News di Metro TV, Sabtu (25/12/2021).

Reza menjelaskan, jika para pelaku ternyata menutupi aksi kejahatan lain maka perlu ditelusuri hingga tuntas.

“Membuang tubuh korban adalah cara agar para pelaku tidak diamankan oleh pihak polisi. Karena kalau mereka diamankan oleh pihak polisi maka terbukalah kemungkinan polisi melakukan pendalaman sehingga terungkap kasus kasus lainnya," tandasnya.

Baca juga: Terancam Hukuman Mati, Nasib Oknum Kolonel Pelaku Tabrak Lari di Nagreg Diungkap Jenderal Dudung

Grogi dan Takut

Dalam YouTube metrotvnews, Senin (27/12/2021), ditayangkan potongan pernyataan dan video Kapendam XIII Merdeka, Letkol Inf Jhonson M. Sitorus mengungkap kasus tersebut.

Dijelaskan, para oknum itu disebut sempat mencari rumah sakit namun tidak ketemu.

"Namun setelah beberapa menit mencari rumah sakit terdekat tidak ditemukan, akhirnya tidak tahu apa yang terlintas dalam pikiran tiga oknum anggota TNI ini sehingga membuang korban ke Sungai Serayu," ujar Letkol Jhonson.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
TNINagregJawa BaratBandungTabrak lariKecelakaanReza Indragiri Amriel
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved